"CHIKAAAA"
.
.
.
.
Ara yg melihat chika memejamkan matanya dan bersiap menusukan ujung gunting itu pada lehernya langsung berteriak dan berlari ke arahnya.
Brakk!
ara dengan cepat langsung menarik tangan chika menjauh dari lehernya dan mendorongnya ke arah pintu, sekarang tangan chika terkunci di samping kepalanya.
ara lalu mengambil paksa gunting yg chika pegang dan langsung membuangnya ke belakang, setelahnya ara langsung menarik tubuh chika ke pelukannya.
dengan nafas yg terengah engah, ara mendekap erat tubuh chika, dia memejamkan matanya sambil mengatur nafasnya.
"maaf" ucap ara
"maafin aku"
"jangan lakuin itu lagi, aku minta maaf"
"a-aku, aku sayang sama kamu"
chika yg tengah menangis di pelukan ara langsung memeluk ara dengan erat, dia menyembunyikan wajahnya di bahu ara.
bibirnya tertarik ke atas, membuat sebuah senyuman tipis, rencananya lagi lagi berhasil.
"tidak ada kata menyerah dalam kamus hidup seorang yessica tamara, apalagi untuk mendapatkan kamu ra"
dia sengaja melakukan itu semua untuk mendapat perhatian ara tentunya, chika tak mungkin langsung menyerah begitu saja, dia akan melakukan apapun demi mendapatkan hati ara dan demi bisa bersamanya.
dia tak mungkin memilih mati sebelum mendapatkan apa yg dia inginkan, chika tidak sebodoh itu, karena dia tau jika dia mati sekarang itu sama saja artinya dia merelakan aranya hidup bersama orang lain nantinya.
"lepas raa, biarin aku mati" ucapnya berusaha kembali berontak dengan mendorong ara
"gak!" tegas ara
dia mengeratkan pelukannya"please, jangan kaya gini sayang" lirih ara pelan
"aku bisa ikhlasin kamu sama siapapun, tapi aku ga akan pernah ikhlas kalo kamu tinggal dari dunia ini"
"aku minta maaf, maaf udah ga ngertiin kamu"
"maaf kalo aku egois"
"aku cuma ga mau jadi orang ketiga di antara kalian"
"aku cuma ga mau ngerusak hubungan kalian"
ara kemudian mendorong pelan bahu chika, dia beralih memegang kedua pipi chika, di tatapnya mata chika yg masih berair itu.
"i love you" ucap ara sambil mengusap air mata chika
"jangan pernah lakuin hal bodoh itu lagi"
"aku sayang kamu chik, lebih dari apapun"
"i love you more, ara" balas chika
"jangan tinggalin aku" pintanya
ara mengangguk sambil tersenyum, dia kini bisa bernafas lega setelah kejadian tadi, dia tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu pada chika nya.
chika terlalu rapih mengemas aktingnya, hingga membuat ara benar benar kalut dan berfikir kalau chika benar benar akan mengakhiri hidupnya sendiri.
keesokan harinya ~
ara baru saja sampai di sekolahnya, dia langsung buru buru pergi ke kantin karena manda bilang kalau dia sudah ada disana, ara tentu ingin menceritakan apa yg sudah terjadi semalam dengan manda.