seperti kemauan chika, ara tidak pulang dari sana, dia duduk di sofa yg ada dikamar chika sambil memainkan hpnya.
dia membalas chat sahabatnya yg menanyakan apakah dia baik baik saja dan pulang dengan selamat, ara membalas pesan mereka dengan mengatakan semua baik baik saja tidak ada yg perlu mereka khawatirkan.namun setelahnya ara baru sadar akan sesuatu, dia melihat chika yg sudah memejamkan matanya sekarang.
"kok chika ga ngabarin zee ya?" gumamnya pelan
"kenapa dia malah minta gue buat kesini"
"apa mereka lagi ribut?"
ara heran sekaligus bingung, dia ingin menanyakan pada chika tapi sepertinya chika sudah tidur.
"tanyain besok aja deh" putus ara
malam ini dia sepertinya akan menginap disini karena ara tidak mungkin meninggalkan chika sendirian, dia juga tidak mungkin meminta zee kesini karena dia sendiri belum tau apakah mereka sedang bertengkar atau tidak sekarang.
satu jam berlalu, ara kini sudah mulai mengantuk, dia memutuskan untuk tidur disofa saja karena tidak mungkin dia tidur sekasur dengan chika.
ara berjalan ke kasur chika untuk mengambil bantal sekaligus mematikan lampu kamar chika dan menghidupkan lampu tidurnya.
setelah mematikan lampu, ara beralih mengambil bantal disamping chika, dia tidak langsung pergi setelahnya, ara masih diam memperhatikan chika sebentar.
dia kemudian mendekat dan menaruh tangannya ke dahi chika untuk mengecek
suhu rubuhnya.namun tepat saat tangannya menyentuh dahi chika, chika membuka matanya perlahan, ara langsung menarik tangannya.
"gue bangunin lo ya?" tanya ara merasa bersalah
"sorry chik, gue cuma mau ngecek suhu lo aja"
chika mengangguk lemah, dia kemudian meraih tangan ara dan menariknya pelan, ara mau tak mau duduk di pinggiran kasur chika.
"kenapa?" tanya ara lembut
"lo mau kemana?" tanya chika dengan suara pelan
"mau tidur, nih barusan ambil bantal" jawab ara mengangkat bantalnya
"tidur disini aja ra, temenin gue" pinta chika
"tapi chik .."
"ra please?" mohon chika
ara mengembuskan nafasnya pelan kemudian mengangguk, dia berjalan ke sebelah lalu naik dan tidur disamping chika.
chika langsung memiringkan tubuhnya menghadap ara, sementara ara terlentang menatap langit langit kamar chika.
"ra" panggil chika lagi
"hm?" saut ara menoleh
dia melihat chika tersenyum sangat manis padanya, dibawah cahaya lampu yg tak begitu terang ara masih bisa dengan jelas melihat wajah cantik chika.
"makasih ya" ucap chika menyadarkan ara dari lamunannya
"gue gatau kalo ga ada lo bakal gimana"
tiba tiba ara teringat tentang zee, sepertinya ini waktu yg pas untuk ara menanyakan itu.
"sama sama chik" jawab ara sambil tersenyum
"btw lo ribut kah sama zee? dia kayanya ga tau kalo lo sakit"
"hm, ngga sih" jawab chika
"cuma gue gamau ganggu zee, dia pasti capek dan pengen ngumpul sama kalian"
"gue juga gamau buat dia khawatir, makanya gue chat lo tadi"
ara mengangguk paham sebagai jawaban, namun hatinya mendengus kesal, tidak tahukah chika bahwa dia juga membuat ara khawatir setengah mati tadi.