Part 19

6.2K 1K 113
                                    

hari sudah mulai siang, ara masih tetap mengurung diri di kamarnya sejak pagi tadi.
dia benar benar bingung sekaligus panik, tidak tau harus melakukan apa sekarang.

sementara hpnya terus berbunyi sejak tadi, ara tau itu pasti chika yg menghubunginya, ara sengaja mengabaikan nya sejak tadi karena ara benar benar tidak tau harus bersikap bagaimana sekarang.

"gue harus gimana anj" ucapnya frsutasi

dia memilih berdiam diri dikamar, sambil memikirkan langkah terbaik apa yg harus dia ambil sekarang.



sementara itu chika sedang kesal setengah mati karena sejak tadi ara mengabaikannya, ingin rasanya dia menghampiri ara sekarang namun tidak bisa karena sebentar lagi keluarganya akan pulang, kalau chika tidak ada dirumah dia bisa kena marah papinya.

"ara ngeselin banget sih" geramnya

"liat aja kalo sampe ntar malem dia tetep menghindar dari gue, gue tampar kalo ketemu"

"bisa bisanya dia ninggalin gue gitu aja anjir"

"udah kaya jalang aja gue"

"habis main langsung ditinggal gitu aja"

"huuftt awas aja lo ara"












keesokan harinya ~

singkat cerita, hari pun berganti.
pagi ini chika sudah siap dengan seragamnya untuk berangkat ke sekolah.

hal yg membuatnya kesal pagi ini adalah, ara yg masih belum juga ada kabar, dia masih mengabaikan chika.

namun bukan chika namanya jika dia tak punya ide ide gila lainnya, pagi ini dia sudah siap dengan satu rencana barunya.
dia akan memainkan peran lagi di depan ara nantinya, bersikap seolah dia korban dan dia yg dirugikan tentang malam kemarin.

chika yakin cara ini akan berhasil, dia hanya perlu mengeluarkan air matanya dan ara akan luluh padanya.
chika tau kalau ara tidak suka melihatnya menangis, apalagi jika itu karena nya.

"dengan ditambah sedikit ancaman, gue yakin lo ga bakal bisa lari lagi ara"

seperti biasa, pagi ini chika berangkat bersama zee, sebelum pergi dia tak lupa untuk menutupi bekas merah di lehernya dengan bedak dan juga ditutup oleh rambutnya.
dia tak ingin zee atau orang lain melihat itu, saa bersama zee dia bersikap biasa saja dan tetap manis pada zee, bahkan chika juga mencoba mencari info tentang ara dari pacarnya itu.
namun zee bilang kalau sejak kemarin dia belum bertemu lagi dengan ara.

mengetahui hal itu chika makin tidak sabar untuk bertemu dengan ara hari ini, begitu sampai disekolah dia langsung buru buru turun dan mengajak zee untuk lebih cepat ke kelasnya.

namun saat sudah sampai dikelas zee, chika tak melihat ada ara disana, dia sedikit keheranan dan mencoba berfikir positif mungkin ara belum datang atau sudah ada dikantin.
chika lupa memastikan mobil ara di parkiran tadi karena terlalu buru buru.

hingga sampai upacara bendera selesai, chika belum juga melihat batang hidung ara disana.
untuk mengusir rasa penasarannya, dia menghampiri pacarnya yg akan masuk kelas bersama sahabatnya yg lain.

"sayang" panggil chika membuat zee menghentikan langkahnya dan menoleh pada chika

"eh sayang, kenapa?" tanya zee

"ara mana?" tanya chika langsung

"dia ga masuk sayang, barusan ngabarin aku katanya telat bangun dan mager ke sekolah" jawab zee

"what?!" tanya chika kaget
itu bukan ara yg dia kenal, chika yakin ara melakukan itu untuk mrnghindarinya.

"seriusan" tanya chika memastikan

T I M E L I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang