Part 24

7K 977 179
                                    

pagi kembali menyapa, ara sudah siap berangkat ke sekolahnya, dengan seragam yg sudah terpasang rapi ara berjalan menuruni tangga.

dia langsung menuju keluar, mobilnya sudah disiapkan oleh om abi.
hari ini dia akan berangkat bersama dengan indira, ara langsung masuk ke mobilnya dan menuju ke rumah zee.

sesampainya disana ara langsung turun dan masuk ke rumah zee dengan santainya.

"selamat pagiiii" ucap ara dengan lantang

keluarga zee yg tengah sarapan langsung menoleh pada ara, mama zee langsung berdiri dan tersenyum menyambut ara.

"sayang, sini duduk sarapan dulu" ucapnya

"hehe gausah tante mama, ara sarapan di kantin aja ntar" tolak ara

"sudah duduk sini kamu, sarapan bareng kita" ucap papa zee

"aduh, kalo om papa yg ngajak ara gabisa nolak lagi" jawab ara sambil duduk disamping zee

"banyak gaya lo, makan buruan" ucap zee

"sabar bang" ucap ara sambil memukul bahu zee membuat sahabatnya itu hampir tersedak

melodi mama zee hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak anaknya.

"lo semalem kerumah chika?" tanya zee sambil makan

"iya" jawab ara

"ngapain? orang chika nya ada disini semalem" ucap zee

"siapa juga yg mau ketemu pacar lo" jawab ara

"orang gue mau ngapelin kak shani"

"buset, gue aduin kak gre juga lu" ucap zee

"dih cepuan amat lo" ucap ara sambil menyenggol tangan zee

"makan dulu anak anak, kalian berdua ini kebiasaan" omel melodi

"omelin aja mah" saut indira yg sejak tadi diam saja

"bocil diem deh" protes zee

"nyenyenye" jawab indira

setelah makan ara menunggu mereka bersiap siap, indira tengah memasang tali sepatunya.

"indira nanti ke gor sama kamu kan ra?" tanya melodi

"ngga tante mama, dira sama manda tapi pas dilokasi sama ara kok" jawab ara

"ara zee suruh bawa chika mah" ucap zee

"oh gitu, yasudah gapapa yang penting kalian hati hati aja kesana nya" jawab melodi

"maaf mama sama papa gabisa nonton kamu ntar"

"gapapa mama, kan udah dira, chika dan sahabat zee" ucap zee memeluk mamanya

"yang penting mama doain zee, suapaya zee bisa menang ntar"

"pasti dong sayang"

ara diam dan tersenyum melihat interaksi zee dengan mamanya, tak bohong dia sangat iri, dia merindukan orang tuanya, namun ara tak ingin egois, dia tau orang tuanya bekerja keras demi dirinya dan juga masa depannya.

"kak ara, yuk berangkat" ajak indira sambil menggandeng tangan ara

"mama, dira sama kak ara berangkat dulu ya"

"iya sayang, hati hati ya ra bawa mobilnya" ucap melodi

"siap komandan" jawab ara yg mengundang tawa melodi

setelah itu mereka lebih dulu berangkat, karena zee juga berbeda tujuan dengan mereka, dia harus menjemput pacarnya lebih dulu.




sedangkan di tempat yg berbeda, chika sedang menunggu zee sambil memainkan hpnya, dia melihat chatnya yg masih belum juga dibalas oleh ara, bahkan belum dibaca.

T I M E L I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang