Ara pov.pagi ini aku bangun dengan perasaan yg berbeda, aku jadi ingin cepat cepat pergi ke sekolah untuk bertemu chika.
entahlah, sejak kejadian kemarin sore aku makin tak bisa berhenti memikirkannya, yang sekarang apakah sudah bisa ku sebut dia gadisku?semalam aku bertukar pesan dengannya sampai larut malam, jujur aku masih belum mengerti dengan apa yg terjadi saat ini, tapi siapa yang peduli, chika bilang aku bisa menganggapnya sebagai apa saja yg aku mau.
entah hubungan macam apa yg tengah kita berdua jalani saat ini, aku tau ini sebenarnya salah, tapi chika berhasil meyakinkan ku bahwa semua akan baik baik saja.
dia memintaku menjalani ini semua dahulu, dia juga berjanji akan memberikan aku kebahagiaan yg belum pernah aku dapatkan sebelumnya.
lagi pula setelah aku fikir fikir, tak ada salahnya untuk mencoba hal gila ini, ini kesempatan yg tak mungkin datang dua kali untukku.
aku juga bisa mencintainya tanpa harus bersembunyi lagi darinya.chika juga bilang aku tidak perlu merasa bersalah pada zee, karena aku tidak pernah merebut chika darinya tapi chika yg datang sendiri padaku.
satu hal yg baru aku tau sekarang, ternyata gadisku itu cukup berani dan juga gila.
tapi tidak masalah, karena aku tetap mencintainya.Author pov.
hari masih cukup pagi, namun seseorang baru saja sampai di sekolahnya, dia terlalu bersemangat hari ini, siapa lagi jika bukan ara.
dia baru saja sampai di sekolah, karena ini masih pagi jadi masih sedikit murid yg datang, ara tak pernah datang se pagi ini sebelumnya.
setelah memarkirkan mobilnya, dia berjalan masuk ke gedung sekolahnya, dia berjalan menyusuri koridor yg sepi sambil bersenandung kecil.
ara pergi ke kelasnya lebih dulu, dia menyimpan tasnya, lalu keluar lagi dengan membawa kamera kesayangannya.ara naik ke lantai dua, dia pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku yg memang sedang dia butuhkan.
setelah itu ara membawa buku itu ke kantin, dia akan menunggu sahabatnya disana.sekitar 15 menit kemudian, olla, oniel dan manda datang.
mereka menghampiri ara yg tengah membaca buku dikantin."widih, tumben lo pagi pagi rajin ra" sapa manda
"gara gara kemaren bolos kali, jadi sekarang kerajinan" saut olla
"berisik banget dah monyet monyet ini" jawab ara sambil menutup bukunya
hal itu membuatnya mendapat pukulan pelan di kepalanya oleh olla, namun ara hanya tertawa saja.
"zee mana?" tanya ara
"ada dibelakang, paling lagi nganter chika ke kelasnya" jawab oniel
ara hanya ber oh ria saja, namun tak lama setelahnya zee datang dan menghampiri mereka.
"nah ini dia, baru juga di omongin udah muncul aja lo" ucap manda
"haha kenapa kenapa?" tanya zee sambil duduk disamping ara
"nih dicariin sama kembar siam lo" jawab olla
"kenapa ra?" tanya zee
"lo kapan tandingnya?" tanya ara
"lusa deh kayanya, lupa gue" jawab zee
"iya bener lusa" saut oniel
"tetep ditempat yg kemaren lo bilang?" tanya ara
"iya, di gor itu" jawab zee
"jangan lupa dateng ya lo pada"
"siap ji, kita pasti dateng lah yakali ngga" ucap manda yg di setujui oleh olla dan ara