hari kembali berganti, sekarang sudah hari senin dan itu tandanya ara harus kembali bersekolah.dia sudah sampai di sekolahnya 5 menit yg lalu, seperti biasa dia akan menunggu sahabatnya datang di kantin, ara tidak sendirian karena sudah ada olla dan oniel disana.
"males banget gue ikut upben hari ini" keluh olla
"sama banget jir, cabut aja kuy" jawab oniel
"ra, ikut cabut ga ntar?" tanya olla
"ayok dah, gue juga rada males ikut upben" jawab ara dengan santai nya
"keysip, tinggal ngajak si jiji sama manda" ucap olla semangat
"nah nah, itu dia anaknya dateng" ucap oniel menunjuk ke arah manda yg berjalan menuju meja mereka
"oy man, ikut cabut pas upben ga?" tanya olla langsung
"kita kita mau cabut, ke belakang kaya biasa"
"lah ayok aja gua mah" jawab manda kesenengan
"gausah di tanya kalo soal bolos nomer satu nih anak" ucap ara
manda tertawa mendengarnya, dia kemudian menatap sahabatnya satu persatu.
"si jiji kayanya bentar lagi kesini, barusan gue ketemu di parkiran" ucap manda
"paling ke kelas chika dulu dia" saut olla
"si bucin kan emang gitu" ucap oniel sambil terkekeh
"panjang umur anak tante melo" ucap olla dengan lantang ketika melihat zee masuk ke kantin
zee menghampiri mereka dan langsung duduk di samping ara, sahabatnya menatap zee heran karena dia datang dengan raut wajah yg kusut.
"nape lo ji? masih pagi muka udah kusut aja" tanya olla
"ck, habis ribut gue sama chika" jawab zee kesal
"kenapa lagi si kawan?" tanya oniel sambil tertawa
"ga kapok kapok lo bikin si chika pundung ji, heran gue" saut manda
"bukan gue anjir" protes zee yg tak terima dia di salahkan
"dia nya aja yg berlebihan, kesel gue"
ara mengerutkan dahinya, dia penasaran apa yg terjadi karena sangat jarang zee mengeluh seperti ini.
"kenapa lagi?" tanya ara membuka suara
"nih kalian bayangin aja ya, gue udah effort anter jemput dia tiap hari, tapi pas di mobil gue di cuekin, entah apa salah gue" ucap zee
"ga nyampe disitu aja, dia berubah anj, sekarang dia udah jarang mau gue ajak kissing"
"kita sering ketemu tapi makin kesini kaya makin berjarak"
ara dan sahabatnya diam menyimak ocehan zee, ada rasa bersalah di hati ara karena dia merasa mungkin chika seperti itu karena dirinya.
"tadi gue tanya kenapa dia jadi kaya gini, eh dia malah balik nyalahin gue" lanjut zee
"dia bilang salah gue yg udah jarang ada waktu buat dia"
"kek apaan banget dah, alasan klasik"
"padahal sekarang kita udah sering banget ketemu"
"sekarang dia malah balik marah sama gue, bikin mood berantakan aja"
"bosen gue lama lama sama tuh cewek"
Braakk!
mereka semua terlonjat kaget ketika ara menggebrak meja dengan keras, mereka langsung menatap ara bingung.