Saat ini chika tengah makan malam bersama keluarganya dengan formasi lengkap, chika duduk di tengah tengah antara shani dan ella.
"zee kok akhir akhir ini jarang main kesini sayang?" tanya mami chika
"iya chik, papi juga mau nanyain itu" saut papinya
"udah putus kali pi" jawab shani sambil tersenyum menjahili adiknya
"heh, enak aja" protes chika
"masih belum ya" tambahnya
"belum? berarti mau dong?" tanya aya heran
"ya ngga gitu juga mi" jawab chika
"kalian baik baik aja kan?" tanya papi chika
"iya pi" jawab chika berbohong
"zee lagi sibuk latihan basket soalnya mau ada lomba sama seleksi gitu, makanya jarang main"
"sukurlah kalo gitu, soalnya papi sedang ada rencana bisnis masa depan dengan papa zee, buat kalian berdua" ucap papi nya
hal itu langsung membuat chika batuk karena tersedak, ella yg ada di sampingnya langsung gercep memberikan chika air.
"makasih dek" ucap chika yg di angguki ella
"maksud papi apa pi?" tanya chika tak paham
"bisnis masa depan sama papa zee? buat chika sama zee? maksudnya apa?"
"sudah kamu ga perlu tau, ini urusan orang dewasa" jawab papi chika sambil tersenyum
"tugas kamu cuma harus belajar yg bener, papi ngizinin kamu pacaran sama zee soalnya dia anak yg baik"
"dia juga keliatan serius sama kamu, kata papa nya, dia bilang ingin bertunangan dengan kamu saat kalian sudah selesai kuliah nanti"
chika hanya bisa terdiam tak percaya dengan apa yg dia dengar, bagaimana mungkin zee mengatakan itu sedangkan sekarang saja dia sudah berselingkuh di belakang chika.
"pi, apaan sih pi" protes chika
"itu masih lama pi, chika juga baru naik kelas 12"
"ga ada yg tau kedepannya bakal kaya gimana kan?"
"iya sayang papi tau, tapi papa zee ngeyakinin papi kalau anaknya serius dengan kamu" jawab papinya
"makanya kita berdua menyiapkan kerjasama ini dari sekarang"
"karena papi sayang sama kamu, papi mau kamu dapetin yg terbaik nantinya"
"kamu tau sendiri papi ga bakal bisa selamanya kerja di pemerintahan, semua ada masanya"
"jadi bisnis ini buat jaga jaga, juga untuk mempersiapkan masadepan kalian berdua"
chika menatap papinya bingung, maksud papinya ini sebenarnya apa, dia sendiri tidak mengerti, apakah ini semacam perjodohan atau dia hanya akan jadi tumbal bisnis seperti yg biasa dilakukan para orang tua yg gila uang.
"mi, maksud papi apa sih?" tanya chika
"entah, sudah lah jangan di hiraukan, toh masih lama juga, perjalanan kamu masih jauh" jawab maminya santai
"chika fokus belajar aja dulu ya sayang"
chika dengan berat hati mrnganggukan kepalanya, dia juga tak ingin ambil pusing, toh tak lama lagi dia akan mengakhiri hubungannya dengan zee, setelah dia berhasil membalas sakit hatinya tentunya.
setelah selesai makan, chika duduk disofa ruang keluarga sambil memainkan hp nya, dia sedang bertukar pesan dengan ara.