Ara terdiam sepanjang pelajaran, setelah menyelesaikan telfon dengan mommy nya tadi ara jadi tak banyak bicara, dia hanya diam memainkan ballpoint nya sambil mendengarkan guru di depan.
hingga akhirnya bel pulang berbunyi dan kelas pun di akhiri, ara masih diam tak membereskan barang barangnya.
"woy ra, ga mau pulang lo?" tegur zee
"duluan aja, gue masih mager" jawab ara
"ada ada aja lo" ucap zee heran
"buruan beresin tuh buku, gue duluan ya"
"masih mau ke chika dulu soalnya"
"iya, udah kalian duluan aja gapapa" jawab ara
sahabatnya sudah siap untuk pulang, manda menghampiri meja ara.
"ayo gue tungguin" ucap manda
"gapapa duluan aja" jawab ara
manda dengan terpaksa mengangguk, dia kemudian pergi meninggalkan ara bersama sahabatnya yg lain.
tinggalah ara sendirian di dalam kelas, dia melihat kelasnya sudah kosong namun di luar masih banyak murid yg berjalan di koridor untuk pulang.
ara menghela nafasnya berat, dia menundukan kepalanya ke atas meja, seakan semua makin berat untuknya.
"udah se serius itu kayanya, kalo udah sampe di kenalin ke semua rekan bisnis om papa" gumamnya lesu
mommy nya tadi bilang kalau malam kemarin dia dan daddy nya ikut pertemuan makan malam yg di adakan oleh papa zee, meski hanya lewat panggilan video karena mereka belum bisa pulang.
malam itu, papa zee mengenalkan chika pada rekan bisnisnya sebagai calon menantu yg akan meneruskan bisnisnya bersama zee di masa mendatang, bahkan papa zee dan juga papi chika juga sudah mulai menyiapkan bisnis baru untuk mereka nanti, maka dari itu mereka di perkenalkan dengan tujuan meminta dukungan teman teman bisnis mereka untuk keduanya.
ara menegakan tubuhnya, dia menghela nafas sekali lagi, lalu setelahnya mulai membereskan barang barangnya.
"yaudah lah, mau gimana lagi kalo udah kaya gini"
"kayanya gue emang harus nyerah"
"chika juga ga ada niatan buat jujur"
"kayanya dia emang cuma gabut doang sama gue"
"haaaahh"
ara berjalan gontai menyusuri koridor, melangkahkan kakinya dengan berat ke arah parkiran.
sekolahnya masih cukup ramai, dia tersenyum hambar kala mengingat beberapa momen bahagia yg sudah dia lakukan bersama chika."araa"
ara menoleh ke belakang, ke arah suara yg memanggil namanya.
dia tersenyum kala melihat siapa yg memanggilnya, itu chika."kok belum pulang?" tanya ara saat chika sudah berdiri disampingnya
"tadi ke lapangan basket dulu" jawab chika
"zee ada latihan hari ini"
ara hanya mengangguk paham, dia tidak tau kalau sahabatnya itu ada jadwal latihan hari ini, mungkin mendadak fikirnya.
"balik sama siapa?" tanya ara pada chika
chika mengerutkan dahinya heran, dia menatap ara lekat.
"sama kamu lah, sama siapa lagi emang?" jawabnya
"ah iya, kirain balik sama temen kamu gitu" ucap ara
"kamu kenapa sih?" tanya chika heran
"kamu marah gara gara kejadian tadi?"