Part 26

6.7K 989 197
                                    

Chika benar benar membawa ara ke parkiran, lebih tepatnya kembali ke mobil mereka.

begitu sampai di samping mobil ara, chika langsung membawa ara masuk ke kursi belakang.

"chik, ini serius?" tanya ara bingung

chika tak menjawab, dia menutup pintu lalu langsung memeluk ara dari samping dan menyandarkan kepalanya pada bahu ara.

"aku kangen" ucap chika sambil memejamkan matanya

ara menghela nafasnya pelan, dia kemudian memberikan usapan lembut pada rambut chika.

"kamu lagi bad mood ya?" tebaknya yg di angguki oleh chika

"gara gara kejadian tadi?" tanya ara

"hm" jawab chika sambil mengangguk

"sorry ya, aku gabisa berbuat apa apa juga tadi" ucap ara

"gapapa bukan salah kamu ra" jawab chika

"aku cuma kesel aja, hari ini banyak hal yg bikin mood aku berantakan"

"tau gitu tadi kita gausah dateng kesini"

ara tersenyum dan merengkuh tubuh chika sambil menyandarkan dagunya pada kepala chika.

"mau eskrim ga? atau coklat?" tanya ara berusaha untuk mengembalikan mood gadis itu

"gamau" jawab chika cepat

"mau kamu aja" lanjutnya

ara terkekeh pelan, dia mengecup singkat kening chika.
hal itu berhasil membuat chika membuka matanya dan menarik kepalanya agar bisa menatap ara.

"kenapa?" tanya ara

chika hanya menggeleng saja, dia kembali memeluk ara dan menundukan wajahnya agar ara tak bisa melihat senyum yg tak bisa chika tahan.

"bisa ga kalo kita kaya gini tiap hari aja" ucap chika

"bisa kalo kamu mau, kalo kamu ada waktu" jawab ara

"hm, are you okay?" tanya chika ketika ingat kejadian setelah pertandingan tadi

"no" jawab ara cepat

chika hendak menarik dirinya agar bisa melihat ara namun ara mengeratkan pelukannya, dia tak membiarkan chika melepasnya.

"emang ada orang yg baik baik aja kalo liat orang yg dia sayang ngelakuin hal kaya tadi di depan matanya?" tanya ara dengan suara rendah

lidah chika terasa kelu, kata kata ara mencubit hati kecilnya.

"kok ara ngomongnya kaya dari hati banget ya" batin chika bingung

karena yg chika tau, ara bertindak seperti itu hanya karena ucapannya tadi sewaktu di uks, anggaplah ara sedang bermain peran seolah dia pacar chika sekarang.
namun entah kenapa, kata kata ara tadi terasa begitu tulus dari hatinya, chika bisa merasakan rasa sakit di dalam kalimat nya tadi.

"but it's okay, dia pacar kamu, dia punya hak penuh atas kamu" lanjut ara

"ga kaya aku hehe"

chika langsung mendogakan kepalanya menatap mata ara, dia menggeleng pelan dan memeluk ara dengan erat.

"jangan ngomong kaya gitu" kata chika dengan sedih

"gapapa kok kalo kamu mau marah, aku minta maaf karena ga bisa nolak tadi, dia tiba tiba kaya gitu"

"sorry ra, bukan aku yg mulai duluan, kamu tau kan?"

ara hanya tersenyum dan mengangguk saja pada chika, dia mengambil tangan chika, dia genggam sebentar lalu di kecupnya punggung tangan gadis di sampingnya itu.

T I M E L I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang