Part 35

7.7K 964 130
                                    




5 hari berlalu ~

hari ini hari kelima ara menghilang, masih tak ada yg tau kemana dia pergi, semua orang mencarinya, bahkan orang tua zee terpaksa harus menceritakan semuanya pada orang tua ara karena mereka takut terjadi hal yg buruk dengan ara.

orang tua ara tentu tau dimana anak mereka berada, mereka juga sudah tau tentang semua yg terjadi beberapa hari yg lalu, ara sudah menceritakan semuanya pada mommy dan daddy nya.

zee dan sahabatnya dibuat pusing karena mereka tak kunjung menemukan petunjuk tentang keberadaan ara, ara benar benar menghilang tanpa jejak, seperti di telan bumi.

tiap pagi sebelum berangkat sekolah zee pergi ke rumah ara untuk memastikan sahabatnya itu sudah pulang atau belum, sepulang sekolah dia langsung pergi lagi bersama sahabatnya untuk mencari ara keliling kota, mencarinya di berbagai penginapan, kafe dan tempat lain yg biasa dia singgahi, namun hasilnya nihil, mereka tak menemukan ara.

orang tua ara hanya mengatakan kalau mereka tidak usah khawatir karena ara pasti baik baik saja, ara pasti pulang tapi mereka juga belum tau kapan.

meski begitu, zee dengan rasa bersalahnya tak bisa hanya diam saja, dia lah alasan kenapa ara pergi, dia yg menyakiti perasaan sahabatnya itu, cinta membuatnya buta beberapa waktu lalu.
kini situasinya kacau, hubungannya baik dengan chika maupun marsha sama sama berantakan, yg menjadi prioritas zee sekarang adalah ara, dia harus meminta maaf pada sahabatnya itu.

hal ini tentunya menjadi pukulan keras untuk gadis yg ara cintai, chika jatuh sakit sehari setelah dia memaksa datang ke sekolah mencari ara.
chika sampai harus di larikan ke rumah sakit karena kondisi tubuhnya yg benar benar drop.

keluarganya sangat sedih melihat hal itu, papi dan mami chika sampai menghubungi orang tua ara untuk menanyakan dimana keberadaan ara, mereka berharap ara bisa menemui chika karena kasian dengan anaknya yg sampai jatuh sakit karena terus menangisi ara.

bahkan shani sampai meminta bantuan ke keluarga pacarnya, yg mana om ara sendiri, namun hasilnya nihil, orang tua ara benar benar bungkam soal keberadaan anaknya, dengan alasan itu semua privasi anaknya dan mereka tak ingin ikut campur dengan masalah mereka.

hari ini chika sudah boleh pulang dari rumah sakit, kondisinya sudah berangsur membaik.

sepanjang perjalanan pulang, chika hanya bisa menatap ke luar jendela, melihat gedung gedung yg menjulang tinggi.

"kamu dimana ra"

"aku tau aku salah, tapi aku mohon jangan hukum aku kaya gini"

"aku butuh kamu ra"

"kak jangan ngelamun, ga baik" tegur ella yg duduk disamping chika di kursi belakang

"iya" saut chika tanpa menoleh

"sayang, ingat kata dokter, chika jangan banyak fikiran dulu" ucap maminya

"katanya mau nyari ara?"

"kalo chika drop lagi nanti ga jadi dong nyari ara nya"

"iya mi" jawab chika

"apa perlu papi minta temen papi buat lacak keberadaan ara sayang?" tanya papinya

"gausah pi" jawab chika

"jangan ganggu privasi ara"

papinya mengangguk paham, sebenarnya mudah saja baginya jika ingin mencari infomasi keberadaan ara, dia orang pemerintahan, banyak kenal dengan intelijen negara tentunya.
tapi papinya jelas sangat menghormati keluarga ara, terlebih orang tua ara sendiri yg bilang untuk jangan mengusik privasi anak mereka.

T I M E L I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang