HAPPY READING!
Jangan lupa vote and komen
Rasanya badan Vei pegal pegal ditambah karena hari pertama halangan perutnya terasa sakit dan kepalanya pun terasa pusing."Laper banget pengen makan bakso, beli deh sekalian jalan jalan sore nyari angin" bangkit dari kasurnya segera keluar kamar dan pergi dari rumah mencari tukang bakso.
Setelah mencari kesana kemarin akhirnya Vei menemukan tukang bakso dekat taman, hampir rasanya Vei ingin menyerah.
"Bang, baksonya 1 ya" sambil menunggu bakso pesanannya Vei memerhatikan sekeliling taman sampai tak sadar ada yang duduk di sebelahnya.
"Lo lagi" Vei yang terkejut pun sontak menoleh dan ternyata ada Galen disebelahnya.
"Kapan lu duduk disini? kok gue ga liat"
"Barusan, gue baru liat lu jajan sekitaran sini biasanya ga pernah" sudah jadi kebiasaan Galen sehabis pulang sekolah sampai malam nongkrong disini tapi bukan hanya ditaman masih banyak tempat lain hanya saja tamanlah yang paling sering dia datangi.
"Kebetulan lagi pengen bakso sekalian nyari angin" tanpa melihat Galen, Vei memejamkan mata merasakan angin yang menerpa wajahnya.
Cantik, entah sadar atau tidak tapi kata itu yang terlintas dalam pikirin Galen.
"Permisi neng, mas ini baksonya" sembari meletakkan mangkok bakso itu ke meja, Vei tersadar langsung mengambil sendok dan memakannya.
"Tumben lu sendiri kemana 2 temen lu itu?" Tanya Vei.
"Ada dirumah mereka, lu sendiri tumben sendiri?"
"Gapapa sih, lagi pengen me time aja"
Anggukkan kepala Galen menjadi akhir obrolan mereka, bakso yang enak pikir Vei. Ah rasanya dia ingin berlangganan bakso ini.
Ting!
Bunyi hp Vei menyita perhatian Galen, siapa yang mengirimkan pesan. Tak lama setelah membaca pesan Vei langsung berdiri.
"Mau kemana lo?"
"Pulang, udah di suruh sama mamah gue"
"Mau gue anter?"
"Boleh deh, kalau lo ga keberatan"
***
Motor Galen pun sampai didepan rumah Vei, rumah mereka berdua hanya beda komplek jika dipikir pikir bisa saja berangkat sekolah bareng. Selain tidak tau nama teman sekelas Vei juga sampai tidak tau ternyata rumahnya dekat dengan Galen walaupun beda komplek.
"Mau mampir dulu gal" Ucap Vei menawari untuk masuk.
"Makasih Vei, tapi gue mau langsung pulang aja"
"Oh yaudah, makasih tumpangannya"
"Iya, gue duluan"
Di dalam rumah ternyata abangnya sudah menunggu, ya benar sebelum pulang tadi sempat nitip ingin dibelikan bakso.
"Nih baksonya" menyerahkan kantong plastik berisi bakso di hadapan Enan abangnya.
"Makasih ade kesayangan abang" terdengar kekehan di mukanya, dia merasa gemas terhadap adiknya ini.
Anggukkan kepala sebagai jawabannya, menghampiri ruang tv lalu mencari channel kartun favoritnya. Walaupun Vei sudah SMA tetap saja tontonannya adalah kartun.
Merasa bosan akhirnya Vei memutuskan untuk scroll Instagram, menyukai postingan para bias adalah kebiasaannya ketika bermain Instagram.
Dengan muka yang bingung Keenan melihat Vei yang sibuk bermain hp, tumben sekali anak ini banyak diam padahal biasanya cerewet jika ada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Love [END]
RomanceOrang bilang "Tidak ada persahabatan antara cewek dan cowok tanpa melibatkan perasaan"