13. Sepupu

189 177 16
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Seorang pemuda menginjakkan kakinya dihalaman depan rumah Lincoln, seperti janjinya kepada sepupunya hari ini ia akan datang.

"Assalamualaikum" suara ketukan pintu terdengar bersamaan dengan ucapan salam.

Vei yang tengah duduk di ruang tamu menonton kartun yang ia suka seketika melihat kearah pintu, karena penasaran ia bangkit lalu berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Waalaikum salam" ucap Vei membukakan pintu.

"Perhatian banget sih sama gue sampe dibukain pintu, biasanya juga gak mau" ujar Darren menyelonong masuk kedalam rumah.

"Heh! siapa yang bolehin lo masuk" Vei langsung menjewer telinga Darren.

"Aduh aduh aduh... lepasin tangan lo dari telinga gue"

"Maling dilarang masuk harus dikasih hukuman"

"Mana ada maling seganteng gue"

"Lo tuh ya gak pernah berubah, makin hari makin so kegantengan!"

Keenan yang mendengar suara keributan dari arah ruang tamu sudah menduga pasti ulah Vei dan Darren. Tidak dimana mana setiap mereka berdua bertemu pasti ada saja hal yang diributkan, tapi sekalinya berbaikan terlihat sangat aneh seperti diluar nalar.

"Udah gue duga pasti kalian berdua" ucap Keenan berdiri ditengah mereka.

Vei yang melihat keberadaan Keenan langsung melepaskan jeweran dari telinga Darren sedangkan sang empu langsung mengusap telinganya yang merah.

"Kejam banget lo, perih nih telinga gue pasti merah ya bang" adu Darren pada Keenan.

"Kalian ini masih kayak bocah padahal udah SMA" melihat tingkah mereka berdua Keenan hanya menggelengkan kepalanya.

"Vei duluan tuh bang" tunjuk Darren.

"Eh ngaca deh, lo duluan yang mulai" Vei tidak terima.

"Udah udah, hari ini gue mau ngajak kalian keluar" ucap Keenan melerai keduanya.

"Kemana bang?" tanya Vei.

"Tempat yang kalian mau kalau gitu" usul Keenan.

"Nonton bioskop gimana?" tawar Darren.

"Ayo deh gas"

Sesampainya di bioskop, Darren bersama Vei memilih film yang akan mereka tonton sedangkan Keenan membeli popcorn dan minuman.

"Film horor aja gak sih" ucap Vei.

"Bang Keenan emang mau?" tanya Darren.

"Kayak gak tau bang Keenan aja, dia mah ngikut aja orangnya selama itu seru"

"Iya juga sih, yaudah deh"

Setelah selesai membeli tiket langsung saja mereka bertiga masuk kedalam bioskop. Vei duduk dikursi tengah Darren sebelah kiri sedangkan Keenan dikanan.

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang