22. Orang ketiga

157 136 33
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Bulan demi bulan berlalu sampai tidak terasa sekarang mereka naik kelas 11. Hubungan Vei dan Galen berjalan baik, tidak ada masalah besar hanya pertengkaran kecil yang biasa terjadi.

Persahabatan mereka pun selalu akur, untungnya tidak pernah ada kesalahan pahaman apalagi tentang cowok. Prinsip mereka "jangan sampai kita suka sama cowok yang sama apalagi sampai ngerusak persahabatan kita".

Hari ini adalah bulan kedua mereka dikelas 11, untuk tempat duduk seperti waktu mereka kelas 10 lalu. Teman sebangku pun tidak ada yang berubah.

"Gue denger ada murid pindahan kelas 10" ucap Zeva.

"Siapa?" tanya Olivia.

"Namanya Kiara kalau gak salah" balas Zeva.

"Hari ini pindahnya?" tanya Vei sedari tadi menyimak obrolan mereka berdua.

"Iya, cewek tomboi dia" Zeva memberi tau.

Vei dan Olivia hanya menganggukkan kepala sebagai jawabannya. Mereka sebenarnya tidak terlalu penasaran, toh murid baru itu bukan teman sekelas.

"Oliv, kenapa kamu hadap kebelakang? Ibu di depan. Jangan ngobrol!" peringat Bu Bella.

"Iya Bu" balas Olivia langsung berbalik ke depan.

"Kaget gue" bisik Zeva masih bisa didengar oleh Vei.

"Sstt... ntar nama kita disebut juga" Vei mengingatkan.

Bel istirahat pun berbunyi, mereka bertiga bergegas pergi menuju kantin.

Sementara itu di kantin, seorang gadis yang tengah memegang minumannya melihat kedatangan Vei bersama para sahabatnya.

Jika dilihat dari ekspresi wajahnya terlihat seperti ada rasa dendam yang menyelimuti.

"Kalau dia gak bisa jadi milik gue, lo juga gak boleh"

Dengan langkah sedikit terburu buru ia berjalan menghampiri Vei. Seolah sengaja minuman yang ia pegang di tumpahkan pada seragam milik Vei.

"Akhh... baju gue" ujar Vei melihat siapa yang menumpahkan minuman itu.

"Ya ampun kak, maaf aku gak sengaja" alih alih merasa bersalah ia malah tertawa senang di dalam hatinya.

"Heh... lo sengaja ya nabrak temen gue!" semprot Zeva kesal.

"Aku beneran gak sengaja" ucapnya lagi.

"Zev udah, gue gapapa kok" Vei berusaha menenangkan.

"Lo boleh pergi sekarang" ucap Olivia meminta gadis tadi untuk pergi.

"Iya kak, maaf sekali lagi" setelah meminta maaf ia langsung bergegas pergi.

"Mending sekarang lo pergi ke toilet dulu Vei" ucap Luna.

"Tapi gue gak bawa jaket" balas Vei.

Melihat keributan di depan kantin, Galen bersama kedua sahabatnya yang tidak jauh dari sana merasa keheranan.

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang