18. Vei sakit

174 168 24
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Sesuai permintaan abangnya, Vei pergi ke sekolah menggunakan jaket. Sepanjang pelajaran dimulai Vei merasakan pusing tetapi berusaha ia tahan agar tidak membuat para sahabatnya khawatir.

Galen yang sedari tadi memperhatikan gelagat Vei yang menenggelamkan kepalanya dipergelangan tangannya merasa cukup khawatir, tidak seperti biasanya Vei menggunakan jaket.

"Karena waktunya sudah habis ibu cukupkan sampai disini, untuk tugas jangan lupa kalian kerjakan ya" ucap Bu Henny mengingat kembali.

"Iya Bu" balas sekelas kompak.

Setelah kepergian Bu Henny para murid bergegas keluar untuk pergi ke kantin, Zeva yang mengira Vei tertidur berniat untuk membangunkan.

Tanpa rasa curiga Zeva menepuk pundak Vei beberapa kali, tidak ada respon dari Vei membuat Zeva menggoyangkan pundak Vei.

"Vei, bangun yok kita ke kantin" Zeva tanpa sengaja memegang leher Vei dan merasa badan Vei hangat.

"Loh... Vei lo sakit?!"

Galen yang mendengar suara Zeva langsung menghampiri bangku mereka, sedangkan kedua sahabatnya sudah terlebih dahulu pergi ke kantin.

"Vei kenapa Zev?" tanya Galen.

"Badannya panas, kayaknya demam deh" ucap Zeva khawatir.

"Coba gue cek" balas Olivia meletakkan tangannya di kening Vei.

"Lebih baik kita bawa Vei ke UKS aja" usul Olivia.

"Biar gue aja yang bawa Vei ke UKS, lo berdua kasih tau bang Keenan" ucap Galen disetujui oleh mereka.

Dengan raut wajah khawatir Galen menggendong Vei ala bridal style. Dengan langkah terburu buru akhirnya mereka sampai di UKS, Galen meletakkan tubuh Vei secara perlahan di ranjang UKS dengan posisi ditidurkan terlentang.

"Sebaiknya gue kompres biar demamnya turun" Galen mengambil handuk kecil dan air hangat lalu meletakkannya di kening Vei.

"Lo kenapa bisa sampe sakit gini sih Vei?" Galen bertanya seolah Vei bisa mendengarnya.

Vei masih belum sadarkan diri, wajahnya terlihat cantik walaupun dalam keadaan pucat. Galen menggenggam tangan Vei dan berharap secepatnya membuka mata.

Beberapa menit berlalu akhirnya kesadaran Vei mulai kembali, Galen yang menyadari dari pergerakan jari Vei langsung merasa lega.

"Gue dimana?" tanya Vei mencoba untuk duduk.

"Udah tiduran aja, lo di UKS" balas Galen.

"Kok gue bisa disini?" Vei mulai bingung sejak kapan ia pergi ke UKS.

"Lo pingsan waktu dikelas" Galen pergi membuatkan teh manis.

"Lo yang bawa gue ke sini?"

"Iya, udah jangan banyak tanya. Nih minum dulu"

Vei yang masih merasa lemas hanya pasrah menerima teh yang diberikan oleh Galen.

"Makasih udah bawa ke UKS sama buatin gue teh"

"Sama sama, lo kalau sakit mending izin gak usah dipaksain buat sekolah"

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang