12. Masa lalu

196 185 23
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Sepulang sekolah tadi Vei tidak langsung pulang, ia sengaja mampir ke cafe dan membuat janji dengan Galen untuk bertemu disini.

Beberapa menit berlalu, yang ditunggu pun terlihat batang hidungnya memasuki cafe.

"Len, sini" panggil Vei memberi isyarat lambaian tangan.

Galen yang merasa dipanggil langsung melihat keberadaan Vei lanjut menghampirinya.

"Sorry udah buat lo nunggu" ucap Galen duduk di kursi berhadapan langsung dengan Vei.

"Enggak kok, gue juga baru sampe" ujar Vei.

"Jadi kenapa nih lo ngajak gue ketemuan disini?" tanya Galen.

Sebelum Galen datang, Vei sudah memesan minuman. Mendengar pertanyaan Galen, Vei meminum jusnya terlebih dahulu sama seperti Galen.

"Gue cuma mau nanya aja sih, sorry sebelumnya kalau gue ganggu waktu lo"

"Kebetulan gue gak ada kegiatan juga"

"Gue mau nanya... lo beneran mantannya Adel?"

Terlihat ekspresi terkejut Galen. "Lo tau darimana?"

"Adel yang bilang ke gue"

"Sejak kapan lo deket sama dia?"

"Gak ada, kemarin pas di toilet aja ketemu terus dia ngira kalau gue sama lo... pacaran, makanya sekarang gue nanya ke lo" Vei sebenarnya tidak begitu perduli soal hubungan Galen dengan siapapun tapi rasa penasarannya jauh lebih tinggi.

"Iya, gue sama Adel emang sempet pacaran tapi gak lama cuma seminggu"

"Oh gitu, gue awalnya kaget pas dia mikir kita pacaran"

"Dia emang gitu kalau penasaran suka langsung ditanyain"

"Mungkin dia masih gamon?"

"Enggak, gue sama dia sekarang temenan. Kenapa lo pengen tau soal ini?"

"Gue penasaran aja sih, sebenarnya gue gak terlalu perduli mau lo hubungan sama siapa aja. Tapi setelah Adel ngira kita pacaran gue jadi kepikiran"

"Dari awal emang harusnya kita temenan aja sih, gue sama dia kurang cocok ya walaupun gue sempet keliatan bucin tapi ternyata dia gak ada perasaan ke gue. Jadi semenjak itu dia mutusin gue dan akhirnya kita jadi temen aja"

"Gak semua orang bisa jadiin mantan sebagai temen sih"

"Lo bener, tapi dia santai aja ke gue jadi gue pun sama"

"Setau gue dia deket sama Bagas ya?"

"Iya kayaknya, gue kurang tau. Kenapa emang?"

"Pas kejadian itu gue mikir kalau dia bakal labrak gue karena deket sama Bagas, eh taunya nanyain soal gue sama lo"

"Emang lo deket sama Bagas?"

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang