23. Galen tidak perduli

157 134 51
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Sepulang sekolah Vei bersama para sahabatnya memilih bermain dirumahnya. Kebetulan dirumah Vei sedang sepi jadi mereka bebas.

Kini mereka berada di dalam kamar milik Vei, seperti biasa mereka setiap kumpul dirumah siapa pun sudah dipastikan nonton film bersama.

"Pada pergi kemana Vei?" tanya Luna.

"Orang tua gue ada acara, kalau Abang gak tau deh gue gak bilang soalnya dia" balas Vei.

"Jadi alasan lo ngajak kita main kerumah lo karena lagi sepi" ucap Zeva.

"Sebenarnya bukan karena itu doang sih..." Vei menjeda ucapannya.

"Terus kenapa?" tanya Olivia.

"Kalian ingatkan baju gue yang ketumpahan minuman di kantin itu?"

Mereka menganggukkan kepala menunggu kalimat berikut yang akan diucapkan oleh Vei selanjutnya.

"Gue udah tau siapa pelakunya" lanjut Vei.

"Siapa?" tanya Selena.

"Kiara, si murid baru itu" balas Vei.

"Tau dari mana lo?" tanya Jihan.

"Yang bener lo?" tambah Dinda.

"Gue serius, asal kalian tau ternyata cewek yang waktu itu Galen tabrak itu Kiara" saking serunya topik yang mereka bahas sampai tidak memperdulikan film yang sedang mereka tonton.

"Anjir, sempit amat dah nih dunia" ujar Selena.

"Terus gimana lagi tuh?" tanya Zeva sangat penasaran.

"Gue ajak ngobrol dia di taman, sesuai dugaan gue ternyata dia emang sengaja numpahin minumannya ke gue" balas Vei kesal mengingat obrolannya dengan Kiara tadi.

"Lah, kenapa sengaja?" Olivia tidak habis pikir.

"Dia suka sama Galen, pas tau ternyata Galen udah punya pacar dan pacarnya itu gue dia gak terima. Jadi dia punya niat buruk" Vei bahkan tidak mengerti dengan jalan pikir gadis itu.

"Perkara cinta bertepuk sebelah tangan sampe segitunya, padahal cowok masih banyak" ucap Selena, rasanya seperti sedang membaca novel.

"Berani beraninya dia kayak gitu ke sahabat gue, awas aja gue tampol tuh bocah" kesabaran Zeva setipis tisu yang dibagi dua.

"Saran gue mending gak usah lo hirauin" ucap Olivia.

"Emang enggak, tapi gue bakal pantau. Selagi dia masih dibatas wajar bakal gue biarin tapi kalau sampai kelewatan gue gak bisa tinggal diam doang" Vei serius dengan kata katanya.

"Gue setuju, baru juga jadi murid baru disekolah kita udah nyari masalah aja" ucap Luna.

"Biasalah, orang yang gak bisa nerima kekalahan kadang suka gitu" ujar Jihan.

"Lagian si Galen belum tentu mau sama dia" pikir Dinda.

"Gue udah bahas soal ini sama Galen, dia gak anggap si Kiara. Kiaranya aja yang berharap lebih" ucap Vei.

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang