30. Keberuntungan

100 75 17
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Kini waktunya jam istirahat, Vei bersama para sahabatnya menuju ke kantin. Selama diperjalanan Jihan memikirkan Daniel, mungkin karena dasi yang dipinjamkan oleh Daniel.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Luna.

"Kayak biasa" balas Dinda.

"Tunggu sebentar ya girl" ucap Luna pergi ke Ibu kantin.

Selagi menunggu pesanan datang, terlihat Galen dan Azka menghampiri mereka. Duo sejoli itu duduk di bangku yang mereka tempat.

"Daniel mana?" tanya Jihan.

"Bersihin lapangan" balas Azka.

"Loh, rajin amat dia" celetuk Vei.

"Dihukum bukan rajin" jawab Galen.

"Emang dia habis ngapain?" tanya Vei.

"Gak pake dasi dia, lo tau sendiri kalau upacara gak pake dasi dihukum sama BK" ucap Azka mengingatkan.

"Gue ke toilet dulu" pamit Jihan meninggalkan mereka.

"Perasaan gue doang apa emang ada yang aneh ya?" Vei membatin.

"Ini di pesanannya, loh Jihan mana?" Luna melihat kursi Jihan kosong.

"Ke toilet" balas Zeva.

Sementara itu Jihan berniat pergi ke lapangan untuk menemui Daniel. Dengan membawa satu botol minuman dan roti untuk Daniel, ia merasa tidak enak sudah merepotkannya.

Jarak mereka kini tidak terlalu jauh, baru saja ingin melangkah lebih dekat Jihan melihat Daniel tersenyum seolah olah menyambut kedatangan seseorang. Mungkin ia menyadari kehadirannya.

Jihan melambaikan tangan dari kejauhan berharap Daniel melihatnya tapi ternyata dugaannya salah besar. Ada seorang gadis datang menghampiri Daniel.

"Sejak kapan lo kesini?" tanya Daniel.

"Baru aja, keliatannya mantan gue lagi dihukum" ucap gadis tersebut dengan senyum meledek.

Daniel hanya menatap malas, "Lo mau ngapain disini, Hel?" tanya Daniel sekali lagi.

Helena adalah mantan kekasih Daniel, mereka baru saja putus beberapa hari yang lalu. Mereka tidak satu sekolah bahkan berbeda kota. Ternyata Helena sedang mengambil izin cuti karena ada urusan orang tuanya di kota ini.

"Gue bosan di rumah, lagian gue kangen sama lo" ucap Helena jujur.

"Kita udah putus kalau lo lupa" Daniel mengingatkan.

"Gue yang mutusin masa lupa, emang lo gak kangen sama gue?" tanya Helena.

"Kangen sih" Daniel mengatakan dengan suara pelan yang masih bisa didengar oleh Helena.

Helena dibuat tersenyum, dengan sengaja ia mengusap kepala Daniel. Jujur ia rindu dengan lelaki yang kini berstatus mantan.

Semua adegan itu terekam jelas di matanya, dengan senyum miris dan hati yang terasa sakit ia tidak ingin melihat adegan selanjutnya.

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang