HAPPY READING
Jangan lupa vote and komen ya!
Ting tong!
Suara bel rumah mengalihkan perhatian mereka berdua, dengan segera Azka berjalan mendekati pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Galen?" seru Daniel dari dalam rumah.
"Bukannya lo gak jadi datang, kenapa tiba tiba kesini?" Azka dibuat bingung.
Galen berjalan masuk melewati Azka lalu duduk di kursi ruang tamu, gerak geriknya membuat kedua sahabatnya kebingungan dan saling pandang.
"Ngapain lo berdua masih berdiri, sini duduk. Anggap aja rumah sendiri" ucap Galen.
"Yang punya rumah siapa sih sebenarnya?!" sindir Azka.
"Lo sih, hehe" balas Galen cengengesan.
"Jawab dulu pernyataan kita!" titah Azka.
"Gue emang di rumah Vei, tapi gak lama jadi gue kesini deh buat kumpul bareng kalian" jelas Galen.
"Ketara banget lo gak bisa jauh dari gue" Azka menyombongkan diri.
"Si anjir malah ke narsis" cibir Daniel.
"Gue ketinggalan apa nih?" tanya Galen.
Ucapan Galen menarik perhatian Azka dan Daniel yang memikirkan hal sama, Galen yang menyadari kedua sahabatnya saling terdiam merasa ada yang janggal.
"Kenapa lo berdua?" tanya Galen memandang mereka satu persatu.
"Ga-gapapa kok" jawab Daniel gugup.
Galen memicingkan matanya melihat tingkah Daniel yang gugup saat menjawab pertanyaannya. Azka yang mengetahui isi pikiran Galen langsung menepuk pundaknya.
"Curiga amat lo sama kita berdua, kita tadi lagi bahas game yang bakal kita mainin malem ini" ucap Azka.
"Game apa tuh?" tanya Galen penasaran.
"Makanya ayo kita main" ajak Azka mengajak kedua sahabatnya pergi ke kamar.
"Kalian duluan aja, gue mau ke toilet dulu" pamit Daniel.
Setelah memastikan mereka pergi, Daniel langsung menghela nafas panjang. Ia merasa tidak enak telah membohongi Galen.
"Niel"
Merasa namanya dipanggil, ia langsung menoleh ke sumber suara.
"Gue harap lo bisa jaga rahasia ini dari Galen"
"Sejak kapan Ka? kenapa lo gak pernah jujur!"
"Semenjak mereka jadian, gue kira ini sebatas kagum aja tapi lama kelamaan perasaan gue ke dia berubah jadi sayang. Lo gak usah khawatir, gue gak bakal ambil dia kecuali Galen sendiri yang lepasin"
"Gue gak tau harus ngomong apa, tapi gue harap semoga lo dapet pengganti dia"
"Gue juga berharap hal yang sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Love [END]
RomanceOrang bilang "Tidak ada persahabatan antara cewek dan cowok tanpa melibatkan perasaan"