14. Ungkapan perasaan

186 175 19
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and komen ya!

Kini mereka sudah berada di dalam kelas pelajaran selanjutnya akan segera dimulai, Vei yang tengah mengambil buku didalam tas namanya dipanggil oleh Pak Ganjar guru fisika.

"Vei, tolong ambilkan buku besar bapak dikantor"

"Baik pak"

Langkah demi langkah tak terasa Vei sudah berada di depan kantor segera saja ia masuk, satu persatu buku ia periksa untuk mengambil buku besar milik Pak Ganjar.

"Nah ini dia,.. aduhh" ucap Vei menabrak pohon seseorang.

"Sorry sorry, gue gak liat ada orang didepan gue" Vei berjongkok untuk mengambil buku besar tadi.

"Vei? Ngapain lo disini" ucap pemuda tersebut.

"Rey? Oh ini, gue disuruh ambil buku sama pak Ganjar"

Ternyata pemuda yang tadi ia tabrak adalah Rey mantan Zeva. Beberapa saat sebelum Vei masuk ke kantor, Rey sudah terlebih dahulu didalam.

"Oh gitu, gue juga disuruh Bu Tia ambil absensi kelas"

"Yaudah kalau gitu gue duluan ya" ucap Vei meninggalkan Rey.

Rey yang melihat kepergian Vei hanya tersenyum dan bergegas untuk pergi ke kelasnya juga.

Saat ini kelas IPA tengah mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Ganjar. Setiap orang mengerjakan tugas yang ada didalam LKS.

"Zev tadi gue ketemu sama Rey" ucap Vei berbisik.

"Dimana?" tanya Zeva penasaran.

"Di kantor, pas gue lagi ambil buku terus ada dia juga. Katanya sih dia juga disuruh ambil absensi sama Bu Tia"

"Tumben banget dia yang disuruh"

"Heran gue juga"

Rey yang dijuluki tukang tidur oleh teman teman kelasnya, sangat jarang guru untuk menyuruhnya bahkan bisa dibilang tidak pernah. Lantas kenapa tadi dia berada didalam kantor.

Sementara itu di kelas yang ditempati Rey sangat ramai karena jamkos, Rey sendiri tengah asik menonton film di handphonenya.

"Tadi lu kemana Rey?" tanya salah satu temannya.

"Ke toilet" balas Rey berbohong.

Sebenarnya Rey tidak ada niatan untuk pergi ke kantor, lagi pula pelajaran Bu Tia jamkos itu artinya Rey berbohong kepada Vei.

Karena kelasnya jamkos otomatis mereka tidak diperbolehkan untuk keluar kelas, jika ada yang keluar namanya akan ditulis oleh ketua kelas. Dengan alasan pergi ke toilet baru Rey bisa keluar.

Niatnya ia hanya ingin keliling mencari angin saja, kebetulan melihat Vei pergi ke kantor jadi ia memutuskan untuk mengikutinya. Rey juga berbohong sampai kantor lebih dulu padahal kenyataannya tidak.

"Gue baru inget, kalau Vei sahabatnya Zeva mantan gue haha dunia emang sempit" Rey membatin sambil terkekeh geli sendiri.

Friendship and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang