Berubah

755 78 12
                                    

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan. Sudah 6 bulan sejak kejadian pembicaraan becky dan friend di taman belakang agency dan sudah 6 bulan juga friend jarang kembali ke rumah, hanya weekend yang akan dimanfaatkan friend untuk pulang dan itu jarang terjadi, dirinya lebih memilih menghabiskan waktu dengan bekerja tanpa ingat waktu seperti saat ini.

Velcurve Studio

"hei ke atas bodoh, bagaimana kau bisa menghabiskan musuh hanya dengan modal mengikuti mini oon itu" ucap ahenjoy memaki sahabatnya.

"aku tidak tahu game ini, aku kadang hanya main game kucing saja dan aku merawatnya dengan baik" ucapnya polos menatap ahenjoy.

Talong, pd dan prim yang melihat itu tertawa, nuttli mau saja diajari ahenjoy dengan game yang tidak ia mengerti itu, ahenjoy benar-benar frustasi melihat nuttli. Bagaimana tidak? nuttli sudah ahenjoy ajari bahkan dari nol, bahkan nuttli tidak bisa membedakan mana atas bawah dari permainan ini.

"kau hanya membuat nuttli semakin bingung joy, lebih baik ajak pd saja sana" usul prim.

"aku bahkan menghabiskan diamond ku untuknya prim" rengek ahenjoy.

"kau yang salah sendiri, berikan padaku diamond itu maka kau tidak akan rugi sama sekali" sahut pd kepada sepupunya itu.

"kau bahkan lebih kaya dari ku phi dan kau meminta diamond dari ku? yang benar saja" gerutu ahenjoy lalu mematikan ponselnya menatap nuttli yang benar-benar membuka game kucingnya itu, menyebalkan sekali.

Talong dari tadi hanya menatap mereka dan menatap seseorang yang terlalu gila bekerja di depan layar komputer, talong sudah mengetahui segala permasalahan sahabatnya itu. Dirinya masih ingat bagaimana sahabatnya itu putus asa dengan hatinya, bahkan sahabatnya memutuskan untuk membeli apartemen untuk menghindari bertemu phinya.

Flashback on

Setelah kembali dari agency, talong bergegas pergi lagi mencari friend menggunakan mobilnya menghiraukan panggilan nuttli dan pd padanya.

Pov Talong

"kau benar-benar akan aku bunuh friend" geram, aku sudah mencari friend ke setiap tempat yang pernah friend kunjungi, bahkan aku sudah menghubungi manusia itu namun nihil, friend benar-benar tidak bisa dihubungi.

"aku harus mencarimu kemana lagi manusia bodoh" aku frustasi mencarinya, ini sudah 1 jam aku berkeliling dan tidak menemukannya? kenapa tuhan malah mempertemukan aku dengan manusia sepertinya? menyusahkan ku saja.

Aku menghentikan mobilku di cafe, aku benar-benar haus dari tadi, ketika aku masuk ke dalam mataku mengitari cafe yang lumayan ramai ini, aku mencari tempat duduk.

"aku duduk disana saja" aku melangkahkan kaki ku menuju meja disudut sana, sepertinya tidak ada seseorang, namun ketika aku akan duduk ternyata sudah ada orang disini sedang membaca buku, cafe ini memang menyediakan buku untuk dibaca.

Namun yang membuatku lebih melototkan mataku adalah manusia yang sejak tadi ku cari ternyata dia duduk di sudut meja ini dengan... membaca buku? bagus, aku benar-benar harus meminjam pisau untuk membunuhnya.

Aku merampas bukunya dan dia akan marah padaku tapi sebelum itu terjadi aku memukulnya dengan buku yang dia baca.

Pov End

"aw" ucapnya mengaduh kesakitan.

Ingatkan friend untuk membalas perbuatan talong nanti, ini benar-benar sakit dan dia merasa kepalanya akan pecah karena sakit kepala dan sekarang ditambah dengan pukulan keras dari talong, dia akan hilang ingatan.

"kau!!! friend torfan taweema" marah talong, friend bahkan menciut ketika talong menyebut nama lengkapnya, talong marah.

"astaga, aku benar-benar tidak percaya ini" ucap talong memijit kepalanya pelan dan kembali duduk, friend akan bertanya namun sudah ada pelayan yang menghampiri meja mereka.

What The Feeling : Reasons I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang