Apartemen
09:00 am
Dua manusia yang masih belum bangun dari tidurnya karena pekerjaan yang mereka lakukan sampai subuh tadi membuatnya tidak bisa membuka mata, namun yang tertua menyadarkan dirinya perlahan terganggu dengan suara perutnya sendiri, dia lapar.
"aku kelaparan" ucapnya pelan lalu melihat kesamping yang masih tidur nyenyak.
Bersandar pada headboard kasurnya dan menggeliat pelan.
"aku buat sarapan saja, kasian nuttli jika dibangunkan" ucapnya lalu beranjak dari kamar menuju kamar mandi dan bergegas ke dapur, perutnya sudah keroncongan.
"baiklah mungkin sandwich tidak buruk pagi ini" ucapnya lalu membuat sarapan, dirinya bisa sedikit memasak karena semenjak tinggal diparis ia belajar dengan neneknya.
Acara memasaknya terganggu oleh suara dering ponselnya di meja makan, ia mengernyit siapa yang menelfonnya pagi ini dihari weekend? mengambil ponselnya dan melihat nama orang tersebut "mommy", tidak menunggu lama langsung saja diangkatnya.
"morning mom" ucapnya lembut.
"morning sayang, sudah bangun?" ucap mommynya lembut.
"sudah, aku sedang membuat sarapan sekarang" ucapnya sambil mengambil daging untuk isian sandwich nya.
"kau akan ke rumah siang ini sayang?" tanyanya.
"merindukanku?" candanya, mommy sudah tertawa mendengar itu tentu saja dia merindukan orang ini.
"tidak ada orang tua yang tidak merindukan anaknya friend, mommy akan memasak makanan favoritmu siang ini sayang" ucap mommy, ya itu mommy friend dan friend yang sedang melakukan panggilan, mommy hanya memastikan anaknya akan berkunjung ke rumah hari ini.
"baiklah tunggu aku mom" ucap friend tersenyum.
"yasudah mommy matikan dulu ya nanti sandwich mu bisa hangus" canda mommy yang membuat friend terkekeh pelan.
"bye mom" ucapnya lalu menutup panggilannya, dia akan menyelesaikan masakan ini agar ia dan nuttli tidak lapar pagi ini.
Setelah 30 menit berkutat dengan dapur, akhirnya friend menyelesaikan masakannya. Dia tersenyum bangga dengan karyanya.
"kau sangat jenius friend" pujinya sendiri.
"masak apa phi?" tanya nuttli yang baru saja keluar dari kamarnya yang membuat friend menatapnya dengan senyum.
"sandwich, phi lapar" ucap friend yang diangguki nuttli.
"ayo duduk dan makan" ucap friend mengambil susu untuk dirinya dan nuttli.
"kau benar-benar sudah seperti kakak ku phi" ucap nuttli tersenyum hangat, dia menyayangi friend sudah seperti kakaknya, friend hanya tersenyum dan memberikan segelas susu kepada nuttli.
Mereka menghabiskan sandwich dan segelas susu itu, sekarang mereka di ruang tamu menonton kartun.
"phi akan pergi jam berapa?" tanya nuttli.
"mungkin sebentar lagi, kenapa? kau ingin ikut?" tanya friend yang digelengi nuttli.
"p'talong akan kesini menemaniku, tidak masalah?" tanya nuttli yang diangguki friend, lagi pula itu lebih bagus.
"yasudah phi akan bersiap dulu ya, jika kau lapar minta saja pada talong, dia dapat bonus dari pd" canda friend yang membuat mereka tertawa, friend ke kamar untuk bersiap dan pergerakannya ditatap nuttli dengan iba.
"phi terlalu baik untuk seseorang yang menyakiti phi" gumam nuttli pelan lalu melanjutkan acara nontonnya sambil menunggu talong.
Friend sudah bersiap dan sudah turun ke bawah menemui nuttli dan talong yang baru saja duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
What The Feeling : Reasons I'm Here
FantasyIt's not a bad thing to fall in love with someone, jika denganmu aku menemukan kebahagiaan, maka aku membutuhkanmu, jika denganmu aku menemukan diriku, maka aku menginginkanmu. Aku disini tanpa alasan apapun kecuali untukmu, menunggumu dan menemanim...