-98

805 65 10
                                    

Setelah makan malam dengan keluarga dari calon istrinya, kini friend dan becky sudah berada di dalam kamar becky, bukan tanpa alasan mereka tidak kembali ke apartemen tapi kedua orang tuanya yang menyuruh mereka untuk menginap dengan alasan masih rindu.

"mandi dulu sayang" ucap becky sambil mengelus wajah kekasihnya yang sedang menutup mata.

Friend sebenarnya belum tidur, dirinya hanya menunggu sang kekasih yang sedang membersihkan tubuhnya. Merasa terusik dengan elusan sang kekasih, friend membuka matanya lalu mengambil jemari becky untuk dicium.

"wangi sekali" ucap friend.

Becky menggeleng lalu menatap kekasihnya dengan hangat.

"kamu lebih wangi sayang, tapi meskipun begitu kamu harus tetap mandi" becky terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Friend menarik lembut tangan becky hingga tubuhnya ditimpa becky, friend menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik kekasihnya.

"kenapa kamu cantik sekali?hm" ucap friend gemas, mencubit pipinya.

"jika aku tidak cantik, kamu tidak akan tergila gila padaku" mereka tertawa setelah ucapan yang keluar dari mulut becky.

"ya kamu benar, tidak ada yang salah dengan kata-katamu" ucap friend semakin membuat tawa becky menggelegar di dalam kamar yang kedap suara ini.

Friend menghentikan tawanya dan menatap kekasihnya dengan senyuman manis dan tatapan tulusnya.

"aku selalu suka tawa mu, jangan biarkan air mata mu jatuh dengan percuma, permata itu tidak pantas untuk keluar jika bukan untuk kebhagiaan" ucap friend tulus.

Becky langsung menghentikan tawanya ketika mendengar ucapan friend, menatapnya dengan senyuman dan mengangguk paham, mengelus rahang tegas yang dimiliki oleh friend.

Cup

Bibir ranum pink itu menempel di bibir tipis friend, benda kenyal itu selalu manis menurut friend. Keterkejutan friend hilang setelah beberapa detik benda itu menempel, mengikuti arah permainan kekasihnya, memperdalam ciuman dengan menahan tengkuk becky, mengecap bibir kekasihnya dengan lembut dan dalam, beradu lidah dan juga bertukar saliva.

"aahhmm" desah pelan becky ketika friend makin memperdalam ciumannya.

Tangan kiri friend mengelus punggung belakang becky dengan lembut membuat becky merinding dengan sentuhan yang friend lakukan.

"ssshhh" desis becky membuat friend perlahan mulai bernafsu.

Memasukkan tangannya ke dalam piyama yang digunakan becky, meraba sesuatu yang menghalangi sentuhannya.

Klik

Dengan mudahnya friend melepaskan bra yang becky gunakan tanpa disadari oleh sang empunya.

"hhhhhaahh aahhmmm" suara becky mengalun indah di telinga friend membuatnya semakin bernafsu.

Melepaskan ciumannya dengan pelan, benang saliva yang dihasilkan membuat bibir mereka basah, friend mengelap bibir becky dan menatapnya dengan mata yang sudah berkabut.

Menyatukan kening dengan napas yang memburu, becky melihat bahwa kekasihnya sudah tidak bisa lagi mengontrol diri.

"I love you" ucap friend.

Napas friend bisa becky cium, bau mint yang keluar dari mulut kekasihnya membuat darah becky kembali berdesir. Mengatupkan matanya dengan pelan, becky sudah tidak tahan dengan situasi ini.

"I love you no matter what" ucap becky tersengal.

Cup

Becky kembali menyatukan bibirnya dengan friend, namun kali ini lebih brutal dan lebih sedikit kasar, dirinya sudah tidak perduli bagaimana friend akan mengimbangi nafsu yang sudah membara dalam dirinya.

What The Feeling : Reasons I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang