Apologize

1.2K 76 22
                                    

Becky menatap nanar pintu kamar setelah kekasihnya keluar begitu saja, dirinya tidak bisa mengontrol emosi yang tiba-tiba memuncak setelah mendengar prim menelfon kekasihnya. Sebenarnya itu hanya telfon biasa saja, mungkin karena waktunya kurang tepat yang membuat ini menjadi permasalahan. Tapi becky cukup menyesali perkataannya yang tidak pantas untuk friend, dia lepas kendali.

Berjalan ke kamar mandi dengan lemas untuk membersihkan dirinya, tidak berniat menyusul friend karena dirinya yakin kekasihnya itu sudah pergi ke studio. Friend bukan tipe untuk memarahi becky sebesar apapun masalah mereka, friend akan selalu mengalah dan jika pergi begitu saja itu berarti dirinya sudah keterlaluan pada friend, becky mengerti dengan friend yang seperti itu.

"kau benar-benar kacau bec" gumamnya sendiri menatap cermin di dalam kamar mandi, memandangi wajahnya yang masih tersisa jejak air matanya.

Menggeleng pelan masih menyesali perkataan buruknya pada friend beberapa menit yang lalu, jika waktu bisa diulang lagi, dirinya tidak akan berkata buruk seperti itu.

20 menit becky habiskan untuk membersihkan tubuhnya, sekarang dirinya sudah berbaring di ranjang dengan menatap ponsel yang sedang menunjukkan room chatnya dengan friend, ia ingin bertanya apa friend sudah sampai di studio atau belum. Setelah menimang nimang dengan cukup lama, becky akhirnya menyimpan ponselnya diatas nakas dan menghembuskan napas berat.

"besok aku akan meminta maaf padanya" ucap becky.

Entah jam berapa becky tidur, karena terlalu lelah berpikir dia akhirnya tertidur dengan sendirinya.



**


08:30 am

Becky mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk lewat celan gorden kamarnya, menatap sekitar kamar dan pandangannya jatuh pada jam yang menunjukkan sudah pagi. Duduk dengan perlahan di headboard ranjangnya, dan turun untuk ke kamar mandi, dirinya ingin menyambut friend dengan membuat sarapan pagi ini.

Selesai dengan ritualnya, becky turun untuk menuju ke dapur, mungkin membuat sandwich itu adalah sarapan terbaik untuk menyambut kekasihnya pagi ini karena mengingat friend menyukai sandwich buatannya.

20 menit menyelesaikan sandwich itu, sudah ditata rapi olehnya dan kini dirinya tinggal menunggu sang pujaan hati saja, sambil menunggu becky berjalan menuju ruang tengah untuk menonton tv. Langkahnya terhenti ketika melihat pintu kamar dekat ruang tengah ini terbuka, becky mengernyit heran bukankah pintu itu selalu tertutup? sedikit merinding tapi becky tetap berjalan menuju kamar itu.

Becky berniat untuk menutupnya namun ia urungkan karena melihat ada yang sedang tertidur pulas dalam sana, masuk secara perlahan dan melihat kekasihnya yang sedang tertidur.

"dia tidur disini?" tanya becky pada dirinya sendiri sambil memandang punggung kekasihnya itu, berjalan dan duduk ditepi ranjang untuk melihat wajah damai kekasihnya.

Apa friend tidak pergi ke studio? atau kekasihnya itu datang terlalu pagi tadi? tapi jika memang iya friend datang sangat pagi dia pasti sudah di kamar dan sudah mandi, dirinya tidak akan membiarkan tubuhnya lengket karena tidak mandi.

Mengelus lengan kekasihnya dengan pelan, senyuman becky tidak luntur sejak masuk ke kamar ini. Mendekatkan diri ke telinga friend berniat membangunkannya.

"sayang... wake up" bisik becky, elusan di tangan kekasihnya tidak berhenti dan kini malah mengelus wajah dari kekasihnya itu.

"baby, sudah pagi sayang, ayo bangun" suara becky mengalun dengan indah di telinga friend.

What The Feeling : Reasons I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang