-96

733 62 5
                                    

Malam hari ini friend baru saja turun dari mobilnya dan pergi menuju pintu utama dari perusahaan idol factory milik daddynya ini, menjemput sang kekasih di dalam sana yang sudah memberitahunya beberapa menit yang lalu bahwa dirinya sudah selesai melakukan semua pekerjaannya dan memberitahu sang kekasih untuk menjemput, dengan senang hati friend akan menjemputnya.

Setelan kemeja putih oversize dalaman hitam crop dengan celana panjang berwarna hitam serta sepatu air jordan putih hitam dipadukan dengan topi hitam dan juga maskernya membuat siapapun yang memandang friend akan terpesona, bagaimana tidak? aura yang dipancarkan benar-benar membuat siapapun akan terpana.

"hati-hati dengan pandanganmu nona" gumam friend pelan ketika melihat dengan ekor matanya seorang wanita sedang memandang kearahnya sambil berjalan ke arah berlawanan, friend sedikit mendengar bahwa wanita itu sepertinya terjatuh, diperjelas dengan suara ringisannya.

Friend ingin sekali menolong, hanya saja friend harus menjemput kekasihnya terlebih dahulu, lagi pula salah wanita itu kenapa harus memandang dirinya seakan tidak ada hari esok?

Begitu sampai di pintu utama, friend melihat kesana kemari bermaksud mencari kekasihnya itu, namun nihil, friend tidak berhasil menemukannya, lalu pandangannya beralih pada seseorang yang sedang sibuk dengan peralatannya, sepertinya mereka akan pulang sekarang juga.

Friend menghampirinya dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya, berjalan dengan lurus tanpa memandang kiri dan kanannya.

"ehem" dehem friend membuat seseorang itu menoleh dengan cepat.

Seseorang tersebut mengernyit heran dan melihat dengan seksama siapa yang berada didepannya ini. Setelah cukup lama memandangnya baru lah dia tersenyum dengan lebar.

"p'friend" ucapnya.

Friend mengangguk dan mengacak rambutnya pelan dengan senyuman dibalik maskernya itu.

"perlu bantuan nong?" tanya friend.

"ah tidak phi, aku sudah selesai, ini hanya tinggal masukkan saja dalam tas ini" ucapnya.

Friend mengangguk dan berjalan mendekat membantu memasukkan semua alat-alatnya, membuat sang empunya menggeleng pelan menatap phinya ini selalu saja memanjakannya.

"sudah selesai, kau pulang dengan mobil perusahaan nutt?" tanya friend.

Seseorang yang dilihatnya tadi itu nuttli, dia melihat adik kecilnya itu sedikit sibuk dengan alat-alatnya.

"aku pulang dengan mereka, lagi pula aku masih belum bisa membawa mobil" ucap nuttli.

"dan terima kasih sudah membantuku" lanjutnya.

Friend mengangguk dan kembali melihat sekitar, kiranya wanitanya sudah keluar dari ruang ganti dan malah tidak menemukannya.

Nuttli ikut memperhatikan apa yang friend cari, sempat bingung karena friend hanya menatap sekitar. Friend menyadari jika adik kecilnya ini ikut memperhatikan apa yang dirinya perhatikan membuatnya tersenyum.

"sedang mencari apa nuttli?" tanya friend gemas.

Nutlli menatap friend dengan alis yang terangkat bingung, padahal dirinya tadi mengikuti arah pandangan friend yang menatap sekitar.

"seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu phi, kau sedang mencari siapa?" tanya nuttli.

Friend tersenyum tanpa mau menjawab pertanyaan nuttli, hingga seperkian detik nuttli menyadari kenapa friend malam ini ada di lokasi ini.

"aku lupa kekasihmu bekerja disini phi, kau menunggunya?" tanya nuttli yang membuat friend mengangguk saja untuk menjawab.

"dia mungkin masih di ruang ganti, aku belum melihatnya dari beberapa menit yang lalu" jelas nuttli.

What The Feeling : Reasons I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang