Hai haiii!
Author kembali update.
Semoga suka dengan chapter kali ini.
Jangan lupa tekan vote dan berikan komen!
Maaf jika ada typo yang bertebaran.
Happy reading semuanya!!!
-----------------------------------------------------------
-------------------------
-----------------------------------------------------------Esoknya.
Solar berjalan ke sekolah sambil sesekali menguap, kemarin malam dia hampir tidak tidur karena bergadang untuk belajar.
Bahkan baru dua jam dia memejamkan mata Solar sudah harus bangun dan bersiap ke sekolah.
"Astaga ngantuk banget." gumam Solar yang masih menguap.
Karena jalan sambil mata yang sesekali terpejam membuat Solar tanpa sengaja menabrak sebuah tiang listrik di pinggir jalan.
"Aduh..." Solar meringis pelan, dirinya mengusap dahinya yang terasa sakit setelah menabrak tiang listrik.
"Duh siapa sih yang taruh nih tiang di sini, ganggu banget dah." marah Solar sambil menatap tajam tiang listrik di depannya.
Tiang listrik be like: Lo yang nabrak lo juga yang marah-marah.
Solar sendiri tidak sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian oleh orang di sekelilingnya.
"Ibu lihat ada orang gila." Solar yang mendengarnya lantas langsung mendelik.
Dan dirinya baru sadar bahwa dia menjadi pusat perhatian.
Membuat Solar lantas berdehem pelan sambil merapikan seragam sekolahnya, lalu segera berjalan dengan cepat menuju ke sekolah.
"Duh malu banget dah sumpah." gumam Solar dengan wajah merah karena malu.
Saat sampai di kelas Solar langsung saja duduk di bangkunya, sambil menunggu guru dia membaca buku pelajaran miliknya.
Seingat Solar hari ini akan ada ulangan fisika hari ini, tentunya dia harus belajar jika ingin mendapat nilai yang baik bukan.
Satu persatu murid mulai berdatangan ke sekolah, kelas Solar yang awalnya hanya ada dirinya kini sudah di penuhi oleh murid yang lain.
Kelas yang awalnya hening menjadi berisik, membuat Solar menghela nafas kesal karena tak bisa berkonsentrasi.
"Duh perasaan di ini kelas manusia nya cuman ada tiga puluh orang kok kek rame banget berasa di pasar." gumam Solar kesal.
Andai jika ia memiliki keberanian sudah di pastikan Solar akan berteriak kesal, namun sayang dia tidak mempunyai keberanian itu.
Tak lama bel berbunyi dan semua murid yang awalnya masih berdiri ke sana kemari langsung duduk di bangku mereka.
Namun bukan berarti bakal langsung hening soalnya mereka masih berbicara sampai guru masuk.
Pelajaran pertama hari ini bahasa inggris.
Membuat beberapa murid sesekali mengeluh karena tidak paham dengan penjelasan guru yang tampak membosankan, sampai-sampai ada yang tertidur karenanya.
Solar sendiri berusaha menahan matanya agar tak jatuh tertidur, setelah guru pertama keluar kini pelajaran fisika.
"Seperti yang Bapak bilang minggu lalu bahwa hari ini kita akan mengadakan ulangan harian fisika." Dan itu sontak mengundang keluhan dari semua murid kecuali Solar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Have The Right To Be Happy? [ End ]
FanfictionKisah tentang kehidupan Solar yang selalu di acuhkan dan tidak di anggap oleh keluarganya. "Kalianlah yang sudah membunuh jiwaku secara perlahan, selamat kalian telah berhasil membuatku menyerah. Karena aku sudah terlalu lelah akan segalanya." Boboi...