Chapter 17

669 79 13
                                    

Hai semuanya👋.

Ini adalah chapter terpanjang sejauh ini yang author ketik.

Semoga kalian menikmati chapter kali ini

Happy reading semuanya!!!

-----------------------------------------------------------
-------------------------
-----------------------------------------------------------

Entah berapa lama Solar tertidur namun saat dia bangun tubuhnya terasa sangat remuk.

Solar menoleh sekilas ke arah luar jendela, terlihat matahari sudah tinggi di atas.

Ah ternyata sudah siang ya, itu artinya Solar bolos sekolah karena pasti tidak ada yang pergi memberitahu bahwa dia sedang sakit.

Biarlah Solar tidak terlalu memperdulikan hal itu sekarang.

Solar memegang kepalanya yang terasa pusing, sesekali menggeleng untuk menghilangkan rasa pusing itu.

Solar beranjak turun, berniat untuk mandi karena sungguh badannya terasa sangat lengket.

Namun belum satu langkah dia berjalan tubuhnya langsung ambruk begitu saja di atas lantai.

Solar mengaduh pelan karenanya.

"Akh.." lirihnya pelan sambil mengelus seluruh wajahnya.

"Duh kegantengan ku gak bakal hilang kan hanya karena jatuh gini." kata Solar yang masih sempat-sempatnya mengkhawatirkan wajahnya yang tampan itu.

Dengan perlahan Solar berusaha mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya di tepi kasur.

"Sepertinya demam ku makin parah deh." gumam Solar karena merasa tubuhnya sangat panas.

"Ini demam ku sampai berapa derajat sih perasaan panas banget, kalau aku goreng telur menggunakan panas tubuhku pasti bakalan matang tuh telur." ujar Solar yang masih sempat bergurau dengan dirinya sendiri.

Setelahnya Solar berusaha berdiri dengan memegang tepi kasurnya, setelah berdiri kakinya sempat gemetar dan hendak jatuh lagi jika Solar tidak cepat memegang tepi meja yang ada di samping kasurnya.

Dengan pelan Solar masuk ke dalam kamar mandi dan segera menyelesaikan urusannya.

"Urghh...aku lapar apa aku beli makanan saja ya di luar.." gumam Solar yang sedang terduduk di tepi kasur.

"Tapi apa aku kuat ya, tapi jika aku tidak membeli roti di luar maka aku tidak dapat makan hari ini." Setelah menimbang-nimbang beberapa kali akhirnya Solar memutuskan untuk turun dan pergi keluar untuk membeli roti.

Solar berjalan dengan sangat pelan, bahkan hanya berjalan begini saja kakinya seakan tidak kuat menahan beban tubuhnya lebih lama.

Kepalanya juga terasa sangat berat, Solar berusaha memfokuskan pandangannya yang kembali memburam.

"Urghh..mataku...apa aku minus ya... perasaan enggak kok.." gumam Solar sambil mengucek matanya pelan.

Solar berjalan turun dari tangga sambil memegang pegangan tangga.

Jika tidak di pegang maka di pastikan Solar akan terjatuh dari atas tangga.

Hingga sampai anak tangga terakhir, Solar menghela nafas lega.

Namun belum usai sampai di situ karena dia masih harus berjalan keluar rumah.

Namun tanpa sengaja netra silver nya menoleh ke arah ruang makan.

Do I Have The Right To Be Happy? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang