Bab 1. Sebuah Pertemuan

13.5K 470 11
                                    


"Aku mengetahui bahwa ada kenyataan yg takkan berakhir seperti dongeng Cinderella, namun aku juga mengetahui bahwa ada kenyataan yg takkan terus berakhir seperti film Titanic."

.
.
.
.
.


"Jual...jual"
Seorang anak kecil dengan kaki pendeknya berjalan menyusuri trotoar untuk menjualkan dagangan air putih botolnya namun masih tidak ada yg terbeli satu pun.

Dia Revaniel atau biasa dipanggil El.
Usia 11 tahun, tinggi 128cm, berwajah babyface dan pipi tembem nya.

"Uh capek"
"Dari tadi gak ada yg beli padahal udah mau sore, mendung pula"

Siapa sangka hujan mulai turun dengan derasnya.

"Lah? Jangan hujan dulu! Tunggu aku sampai rumah baru hujan"
Sambil berlari pulang kerumah

Dipanti asuhan

"Hah...hah sampe juga"

Ckrek

"Udah pulang? berapa yg terjual?"
Ucap wanita bernama Yuna yg sedang duduk disofa membaca majalah.
Dia adalah ibu panti yg terkenal dengan ketegasannya dan kekejamannya.

Panti asuhan bernama "ARAH MENTARI"
Merupakan panti asuhan yg dibentuk sendiri oleh Yuna bukan dengan alasan ingin membantu anak yatim piatu namun ingin menjadikan mereka budak untuk mencari uang, sangat berbeda dengan nama panti asuhan tersebut.

Lanjut

"Gak ada yg terjual i..i..tu trotoar nya sepi"
Ucap El bohong padahal emang gak ada yg beli.

"DASAR! CARI DITEMPAT LAIN KAN BISA?"

"Tadi mau hujan ja_"

"Emang kamu lihat saya peduli Ha!? Mau hujan kek, panas kek BODOAMAT!

"Hiks...ma.af..in El besok El akan usaha dapat uang banyak"
Jawab Rava dengan badan yg udah menggigil karena dingin dan juga takut.

(Disini gw panggilnya kadang Rava kadang juga El) author'

"Gitu aja nangis, awas ya besok kamu gak dapat duit kamu gak usah sekolah!!"

"Pergi! Gak ada makan malam buat kamu"
Bu Yuna bangkit lalu berlalu pergi.

"Ja..ngan 'hiks' El masih mau sekolah"
Gumam El.

Dengan mata yg berkaca-kaca El melangkahkan kakinya ke kamar  .

"Hiks"
"El laper"
"dingin"
Dengan badan yg mudah rapuh itu El menidurkan diri nya di kasur yg jauh dari kata empuk.
.
.
.
.
.
Esok hari disekolah...

Saat sedang menuju kelas El di kagetkan dengan teriakan melengking dari sahabatnya yaitu Evan.

"Rava!!!!"

"Gak usah teriak teriak juga kali, gw malu jadi pusat perhatian"
Cibir El.

"Ya sorry" sambil senyum² gak jelas dia pikir dia tampan kali ya,
Eh? emang tampan sih.

"Ya sorry" sambil senyum² gak jelas dia pikir dia tampan kali ya,Eh? emang tampan sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAVANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang