Bab 11. Malam

3.1K 182 18
                                    

"Tetaplah bersama ku jangan pernah berubah dan jangan pernah berpikir untuk pergi lagi"
"Vazaner Denard-

.
.
.
.
.

"Huwaaaaa DADDYYYYY hiks hiks DADDYYYY cakit hiks hiks huwaaaaa"

"Dibilangin jangan lari²" Xander 

"Itu salah adek sendiri" Vaza

"Abang kan udah bilang jangan sering lari²an" Geza

"Hiks hiks..Ahat..HUWAAAA ALIAN EMUA AHAT hiks hiks"

.
.
.

Flashback on

"Adek, dapat!" Dengan nada yg senang

"Hiks...hiks DADDYYYY CULANG!!!!  HUWAAAAA..."

El langsung berlari kearah luar namun karena kebiasaan El yg mudah kesandung akhirnya terjatuh tapi parahnya lutut Al kegores batu kerikil yg agak tajam membuat lutut El berdarah berakhir El menangis keras.

El langsung berlari kearah luar namun karena kebiasaan El yg mudah kesandung akhirnya terjatuh tapi parahnya lutut Al kegores batu kerikil yg agak tajam membuat lutut El berdarah berakhir El menangis keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr: google

Flashback and

"Shttt tunggu ya dokter nya datang"

"Nda mau doktel huwaaaa"

"Haaah..." Xander memanggil maid mengkode untuk buatkan El susu, maid pun datang membawa dot berisi susu dengan segera Xander mengambil nya lalu menyodorkan nya ke mulut El tapi ditolak oleh sang empu

"Gak mau hiks El mau tulun"
El memberontak dipangkuan Xander dengan terpaksa Xander menurunkan El ke karpet tebal.

"Nda mau tulun, hiks hiks huwaaaaa daddyyy ahat"

"Maunya apa sih? Untung sayang" batin Xander

Xander pun memangku kembali El dan langsung memasukkan silikon buatan itu ke mulut El yg terbuka.

"Hiks" El mulai menyesap botol susu itu karena merasa haus sehabis menangis

Lama kelamaan mata El mulai memejam tapi

"TUAN! Saya sudah berusaha secepatnya untu-"

Pernyataan sang dokter mendapatkan tatapan tajam dan aura membunuh dari ketiga pawang El, karenanya El kaget berakhir menangis ketakutan karena melihat dokter

"Huwaaaaa gak mau doktel hiks nda mau cuntik hiks huwaaaaa daddyyy!!!"

"Tidak ada yg menyuntik mu baby hanya diobati saja lututnya"

"Janji tidak disuntik ya"
El menunjukkan jari kelingking nya kearah Xander

"Janji baby" Xander membalas jari kelingking El

Setelahnya dokter mulai memeriksa lutut El

"Pastikan tidak akan membekas"
Geza

"Pastikan juga baby El bisa berjalan normal kembali"
Vaza

RAVANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang