"kamu hanya perlu belajar menghargai diri mu sendiri maka dengan itu kamu bisa tau bahwa kamu berharga"
-Author-
.
.
.
.
."Eugh, Daddy?"
El membuka matanya menatap sekeliling ruangan dan tidak mendapati Daddy ataupun abangnya"Hiks, Daddy mana?"
El ingin bangun tapi tubuhnya sangat lemas"Daddy, El...El...hiks..huwaaaaa daddyyy"
Pecah sudah tangis ElBrak
"Kenapa hm?jangan nangis baby nanti tambah sakit, mau?" Vaza
"Hiks, gak mau"
"Baby lap badan dulu ya"
El hanya mengangguk kan kepalanya
"Tapi lapasin ini dulu"
Tunjuk El pada tangannya yg diinfus(Itu bukan typo El nya aja yg salah²) author
"Tunggu cairan infusnya habis ya baru dilepas"
"Tapi El mau lepasin sekarang"
"Nanti atau gak sama sekali"
Ancam Vaza"Yaudah nanti aja" pasrah El
"Good boy"
Vaza berjalan kearah kamar mandi lalu kembali lagi dengan tangan yg membawa ember kecil dan kain.Vaza mulai membuka baju dan celana El lalu mulai membersihkan nya,
sedangkan El ? Dia hanya bisa pasrah ketika tubuhnya terlihat secara keseluruhan.Skippp
Dimeja makan
(Vaza memangku El. Disini El masih pakai plaster penurun demam ya dan infusnya udah dilepas) author
"Abang, Abang Gela sama Daddy mana?"
"Lagi kerja baby, nanti juga pulang"
"Kenapa Abang gak sekolah?"
"Abang libur"
"Ohhhh, aban-"
"Makan dulu baby"
Pegal tau tangan Vaza memegang sendok yg dari tadi tidak dimakan² oleh si kecil"Gak mau" tolak El dengan menjauhkan sendok itu dengan pelan
"Kenapa? Nanti perut El kempes loh"
"Emang bisa kampes?"
"Pfff, iya baby"
Vaza mati²an agar tidak tertawa bisa mampus nanti kalau El nya ngambek"Yaudah El mau makan"
Skippp
Diruang tengah El berbaring diatas karpet tebal dan lembut tentunya dengan mulut yg tersumpal botol susu, itupun karena ancaman dari Vaza kalau susunya tidak habis El dilarang untuk melakukan apapun.
"Abang udah habis" tunjuk El pada botol susunya yg sudah kosong
"Pinter, jadi adek nya Abang ini mau apa?" Vaza memangku El
"Mau-" ucapan El terpotong saat melihat Abang pertama nya datang
"Abanggg" El berlari kearah Geza saat hampir tersandung oleh kakinya sendiri Geza sudah menangkap El dan membawanya kegendongan nya
"Abang kan udah bilang jangan lari²" peringat Geza
"Maaf bang"
"Udah sehat hm?" Tanya Geza mengalihkan pembicaraan karena melihat raut wajah El yg berubah
"Udah!!!" Jawab El dengan raut wajah yg kembali semangat
"Tapi kok masih pakai ini?" Tunjuk Geza kearah plaster demam yg melekat didahi El
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANIEL
De TodoRAVANIEL dengan wajah babyface+pendek. Tinggal dipanti asuhan yg nyatanya bukannya dapat kebahagian malah dapat penyiksaan, dipaksa jualan dipinggir jalan untuk biaya uang sekolah. Namun, kehidupannya berubah saat bertemu dengan seorang pria dewasa...