Bab 30. Panas yang hangat bagi Es

594 40 0
                                    

🌛🌛🌛💫🌜🌜🌜

"Tidaklah adil bagi orang lain jika kamu menilainya dari waktu yang telah lewat, sebab seseorang bisa berubah dari waktu kewaktu pada suatu alasan tertentu yang tak akan kamu tahu jika menilainya dari jauh tanpa pernah dekat."
-Penulis-

.
.
.

5 bulan kemudian

-Dikamar Xander-

Terlihat Xander sedang menidurkan El dengan tangannya yg memegang botol dot El dan El yang terus menghisapnya dengan kuat tangan nya yang mengepal keatas disisi kepalanya menambah kesan lucu yang mampu membuat senyum Xander tak luntur dari wajahnya yang masih tetap tampan walau umurnya sudah tak lagi muda.
Mata Xander terasa berat karena setiap akan tidur El akan berceloteh terlebih dahulu ditambah dia baru saja pulang dari kantor.
Namun dia tak pernah menyesali hal itu.

Xander menarik pelan botol dot yang sudah kosong membuat El meresa terganggu.

"Eughh"

"Shttt tidak apa apa sayang, tidurlah"
Ucap Xander menepuk pelan dada El membuat El kembali tertidur.

Cup

"Good night baby"

___

-Pagi hari di Mansion-

Tok tok

"Siapa?" Tanya Xander yang baru saja bangun

"Tuan besar, tuan muda Kavi telah tiba"

"Baiklah"

Beberapa menit kemudian Xander turun kelantai 1 terlihat Geza,Kavi dan Kay saling berbincang dan Vaza yang hanya menyimak.

"Bagaimana keadaan mu?"

"Baik" ucap Kavi dengan santai dan senyum tipis diwajahnya

"Dimana El?"

"Dia sedang tidur"

"Baiklah" ucap Kavi sedikit canggung

"Bagaimana disana?"

"I got scars but it doesn't matter it's not a big deal I healed and everything is fine now"ucap Kavi ramah

"Semoga berjalan baik untuk mu" ucap Xander

"Tentu" balas Kavi

"Hari ini ulang tahun mommy jadi kami akan pergi ke Kolumbarium, kalian bisa ikut jika ingin" ucap Vaza membuka suara

"Kalau kalian tidak merasa terganggu kami bisa saja" ucap Kay

"What do you mean? But forget the past, it's already over, don't worry about it anymore." ucap Vaza

"Tuan besar, saya minta maaf mengganggu tapi tuan muda kecil mencari anda tuan" tutur Jeva

"Tunggu sebentar" ucap Xander ke anak dan keponakan nya

-dikamar Xander-

Terlihat El masih terbaring di kasur namun bergerak kesana sini.

"Why baby?"

"Eugh, da-ddy" El merentangkan tangan nya dengan sigap Xander mengangkat El membawanya ke gendongan nya mengelus rambut El yang basah.

"Panas hm?" Wajar saja karena Xander menaikkan suhu AC dan memakaikan El pakaian tebal serta selimut yang tebal saat tidur karena musim dingin telah tiba.

"Iyaaa" ucap El masih lemas dan masih mengantuk

"Ayo pergi kelantai bawah sapa tamu kita"

"Tamu? Tapi El mau susu"

RAVANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang