"Tetaplah bahagia tanpa peduli apa kata orang tentang mu karena kau pantas untuk bahagia"
-Nathan Argazant-
.
.
.
.
.Pagi hari dimansion
"Pokonya El mau ikut! koma gak pakai titik"
"Gak boleh" tolak Xander
"Kenapa? El mau ikut!!!"
"Tidak ada yg seru disana lebih baik kita pergi ke mall sama Abang Geza aja ya" bujuk Geza
"Gak mau! Mau sama Abang Vala pokoknya"
Vaza datang dari arah tangga menuju ruang tengah yg terdapat El,Geza dan Xander
"Abang pergi ya dek, dadah"
"HUWAAAAA IKUTTTTT!!!"
El berlari kearah Vaza yg berdiri didekat pintu luar karena mendengar teriakan cepreng dari sang adik."ABANG!!! IKUTTTT"
Geza menggendong sang adik tapi El terus memberontak dalam gendongan Geza"Gak baby disana berbahaya"
Vaza"Mau hiks ikut"
Vaza menatap Xander meminta persetujuan
"Haaaah.... sebentar saja ya"
Pasrah Xander"Iyaaaa!!"
Dijawab semangat oleh El"Daddy yakin?" Tanya Geza
"Ikut pokoknya ikuttt Abang Gela gak boleh gitu"
El memberontak dalam gendongan Geza, Geza pun pasrah menurunkan El.El pun berlari kearah Vaza sebelum Xander berubah pikiran
"Awas sampai lecet" Geza
"Kalau ada apa² telpon Daddy"
"Hm" dibalas deheman oleh Vaza
.
.
.
.
.Dimarkas
"Eh? Kok adek lu ikut sih? Emang diizinin?" Alan
"Iya" balas Vaza
"Hai baby El, kakak kangen loh"
Jesen"El juga kangen"
"Aduh, gw salting" Jesen
"Idih, alay" Alan
"Nathan mana?"
"Masih dijalan" Alan
Vaza hanya mengangguk kemudian duduk disofa single dengan El dipangkuan nya.
Mereka pun sibuk membahas hal yg tidak dimengerti oleh El
Sampai Nathan datang dengan tidak elitnyaBRAK
BRUK
Pintu terbuka menampilkan Nathan.
Nathan melangkahkan kakinya kearah teman²nya tapi tali sepatu Nathan terbuka berakhir Nathan terjatuh."Maka nya buka pintu tuh santai aja" Jesen
Nathan mengabaikan nasihat Jesen
"Maaf telat bro!!" Nathan"Tak apa" Alan
"Eh? Ada adik manis, ikut Abang yuk" Nathan
"Ada pedo!!!" Pekik Jesen
"Lo gay ya?" Tanya Alan tak percaya
"Heh gila Lo, gw kan cuma mau sapa doang salah?"
"Lo ngajak bukan sapa an-" Jesen
Jesen menghentikan ucapannya ketika mengingat ada El disini
"El mau cemilan gak?" Tanya Jesen mengalihkan pembicaraan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANIEL
RandomRAVANIEL dengan wajah babyface+pendek. Tinggal dipanti asuhan yg nyatanya bukannya dapat kebahagian malah dapat penyiksaan, dipaksa jualan dipinggir jalan untuk biaya uang sekolah. Namun, kehidupannya berubah saat bertemu dengan seorang pria dewasa...