Chapter 5| Lockscreen

689 70 2
                                    

"Brother!" Pekik seseorang setengah berlari menuju Hanbin yang tengah melangkah kan kaki menuju lift yang akan membawa ke ruang praktek dimana memang pasiennya telah menunggu dirinya.

Refleks wajah Hanbin menatap ke arah sumber suara.

"Tae? Mengapa kau berada disini?"

Pemuda yang di tanya tampak memutarkan maniknya malas sembari merangkul Hanbin.

"Tentu saja aku berada disini karena kau yang meminta ku."

"Aku?"

Hanbin justru balik bertanya pada pemuda yang memiliki nama lengkap Kim Taerae tersebut.

"Aku memiliki informasi penting untukmu, dan sayang nya kau sulit sekali di hubungi jadi mau tak mau aku datang kesini dr. Sung," ujar Taerae akhirnya menjelaskan pada Hanbin dengan sindirannya.

Hanbin mengerutkan keningnya sejenak, sebelum pada akhirnya ia memeriksa handphone nya yang berada di kantung saku celana nya.

"Astaga! Aku lupa merubah modenya, untung saja istriku tak menghubungiku," ujar Hanbin saat menyadari bahwa handphone nya masih dalam mode silent.

Setelahnya tentu saja Hanbin mengubah mode pada handphone nya sembari menatap ke arah Taerae menunggu pemuda itu memberikan informasi penting yang ia katakan sebelumnya.

Hanya saja ....

Suara lift berbunyi dan tak lama pintu lift terbuka.

"Kau tunggu aku satu jam lagi di kafe depan," ujar Hanbin menepuk bahu Taerae.

Mau tak mau Taerae pun menuruti permintaan Hanbin tanpa bertanya ataupun menahan pemuda itu.

Hanbin keluar dari lift tersebut, sedangkan Taerae memilih menekan lift menuju lobby kembali.

"Untung klienku kau brother," ujar Taerae dengan senyuman nya yang menampilkan lesung pipi nya yang manis.

.
.

"Dr. Sung," sapa perawat yang langsung berdiri mendekati Hanbin dengan papan data pasien yang ada di tangannya.

"Mrs. Jane, berapa pasien ku hari ini?"

"Ada 6 orang."

Hanbin terdiam sejenak, dan menatap wanita dengan pakaian perawat nya itu dengan seksama.

"Bagi dua sesi untuk hari ini. Satu jam lagi aku akan keluar sebentar selama 45 menit, dan setelah nya kau bisa atur jadwal sesi keduaku."

Mendengar hal itu wanita yang sudah cukup lama bekerja dengan Hanbin segera mengatur jadwal periksa pasien sesuai dengan yang Hanbin minta, terlebih Jane tahu bahwa pemuda itu terbilang sangat menghargai waktu.

Selang beberapa menit Hanbin masuk ke ruang pasien Jane segera memanggil nama pasien untuk masuk ke ruang periksa.

'Ah, dr. Sung selalu menawan, andai saja ia tak punya istri.'

***

Hao yang kini berada di rumah nya sendirian tampak terlihat sibuk dengan menonton satu persatu acara televisi yang sudah empat kali di ganti oleh nya.

Jujur saja ia cukup merasa bosan dengan tayangan televisi dan karena alasan itu pula ia mengganti channel nya beberapa kali.

"Tak adakah tontonan yang menarik?" lirih Hao dengan tangannya yang siap mengganti channel televisi nya kembali.

Falling To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang