Chapter 33| Bantuan

550 57 21
                                    

Matthew sudah di periksa oleh Tuan Sung sebelumnya, dan setelah mendapatkan infus cairan ke dalam tubuh Matthew, perlahan pemuda manis itu terbangun dan jauh lebih segar di bandingkan sebelumnya.

"Jiwoong hyung," lirih Matthew saat pertama kali mengerjapkan maniknya.

Jongin dan Tuan Sung berada disana, sedangkan Nyonya Sung sedang keluar sebentar membuat minuman hangat yang di bantu oleh Eunwoo.

Manik Matthew mendapati Jongin dan Tuan Sung yang tengah menatap ke arah nya.

"Hyung," lirih Matthew seakan meminta tolong pada Jongin.

Tuan Sung tampak melirik menatap Jongin seolah meminta izin pada pemuda itu untuk memberitahu keadaan Jiwoong terupdate yang ia berhasil temukan.

"Aku akan memberi kabar keadaan suami mu, tetapi ku harap kau harus tegar menghadapinya. Tenang saja kau tak sendiri. Ada Jongin dan juga keluargaku yang akan membantumu."

Matthew tak dapat menahan tangis atas kalimat dari Tuan Sung yang menyakitkan baginya.

Ia tahu betul jika pria itu mengatakan hal seperti itu, maka kecil kemungkinan ia akan mendapatkan kabar baik.

"Anda siapa?" tanya Matthew yang memang tak tahu siapa Tuan Sung.

"Saya dokter yang memeriksa mu sebelumnya, sekaligus orang tua dari sahabat Jongin," ujar Tuan Sung tak menjelaskan bahwa ia juga mertua dari Hao—mantan istri Jiwoong.

Matthew mau tak mau menganggukan kepala nya berusaha tegar sebagaimana yang di katakan oleh Tuan Sung sebelumnya.

Sejenak Matthew menolehkan kepala nya ke arah samping ranjang nya. Dilihat nya bayinya yang masih tertidur, hanya saja tak ada Gyuvin di samping Gunwook.

"Gyuvin? Dimana putraku?"

"Kau tenang saja, putraku dan istrinya telah menemani Gyuvin untuk tidur di kamar nya," ujar Tuan Sung pada Matthew.

Helaan nafas pelan terdengar samar dari belah bibir Matthew.

Pemuda manis itu sedikit mengendurkan rasa khawatir nya.

"Lalu bagaimana suamiku? Apakah berita itu benar adanya?"

Matthew tak dapat menunggu lagi akan hal yang mengganjal hati sekaligus pikirannya itu.

"Berita itu benar adanya. Cuaca buruk menjadi faktor utama nya, dan saat ini Jiwoong tengah di tangani oleh dokter disana, saya sudah menitipkan pada salah satu dokter disana yang merupakan mantan muridku dulu," ujar Tuan Sung dengan tenang menjelaskan pada Matthew.

Lagi air mata Matthew mengalir begitu saja. Ia tak mengerti mengapa cobaan yang di hadapi nya akan terasa berat.

Apakah ini alasan nya ia merasa berat saat suaminya akan berangkat dinas kala itu?

Hal itu yang sempat terbesit di kepala nya. Ada penyesalan dalam dirinya.

Seharusnya ia menahan suaminya.

Seharusnya ia tak memberi izin pada suaminya itu.

Pengandaian pengandaian terus menerus berputar di kepala nya.

"Aku ingin menemui suamiku, dapat kah kau membantuku hyung?" Lirih Matthew menatap ke arah Jongin kembali.

"Tentu, kami telah mendiskusikan sebelumnya saat kau pingsan tadi," ujar Jongin sembari melirik ke arah Tuan Sung sejenak.

"Jika kondisi mu sudah membaik, maka besok kita ke Jepang. Aku akan mengecek nya sejauh mana kondisi Jiwoong, jika memungkinkan untuk di pindahkan maka akan lebih baik Jiwoong di bawa ke Korea, agar dapat di tangani di rumah sakit milikku, memudahkan semuanya."

Falling To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang