Chapter 32| Keluarga Harmonis?

596 55 6
                                    

Matthew saat ini masih tergeletak di ranjang nya, bersama dengan baby Gunwook, sedangkan Gyuvin kini berada di pangkuan Jongin yang tengah terduduk di pinggir ranjang menyamankan tubuh kecil nya memeluki Jongin.

Gyuvin sedikit mengantuk lantaran sebelumnya ia telah lelah menangis.

"Tidur saja sayang, bukan kah kau mengantuk?" tanya Jongin pada Gyuvin di pangkuannya.

Bocah kecil itu sibuk menggelengkan kepalanya.

"Aku ingin bertemu eomma dan appa, bukankah uncle bilang eomma dan appa akan datang?" tanya Gyuvin yang memang beberapa menit lalu mendapat panggilan dari Eunwoo bahwa perjalanan menuju rumah Jiwoong tersebut Hanbin dan Hao akan ikut, dan karena alasan itu pula Jongin tanpa sadar memberitahu pada Gyuvin.

"Kau merindukan mereka?"

Anggukan kepala Gyuvin berikan. Bagaimana pun perasaan anak dan Ibu kandung tak dapat di pisahkan bukan?

Jongin hanya dapat tersenyum ketika melihat anggukan kepala yang bersemangat dari Gyuvin.

(Suara bel berdering)

"Ah, sepertinya Eomma dan Appa mu sudah datang."

Spontan Gyuvin minta di turunkan dari pangkuan Jongin, dan bocah itu langsung berlari keluar menuju pintu rumah utama mereka.

"Eomma! Appa!" Pekik Gyuvin sepanjang perjalan menuju pintu besar rumah nya.

Lari khas anak anak seusianya tampak menggemaskan di mata Jongin.

"Hati hati Vin-ie," ujar Jongin berusaha mengingatkan Gyuvin yang terlihat jelas bahwa ia tak mendengar nasihat nya.

Bruk!

Jongin mempercepat langkah kaki nya mendekat ke arah Gyuvin yang benar terjatuh akibat salah melangkah.

Kaki kecil nya saling tersandung dengan kaki nya yang lain.

Tak ada suara tangis yang langsung keluar dari belah bibir Gyuvin. Sepertinya bocah itu sadar bahwa kali ini ia terjatuh karena murni kesalahannya, oleh karena itu ia berusaha menahan tangisnya.

"Kau baik baik saja Vin-ie?" tanya Jongin yang telah berjongkok menyamakan tingginya dengan Gyuvin kecil, mengangkat bocah itu agar segera mendudukkan dirinya yang sebelumnya posisi jatuh nya tertelungkup di lantai.

Perlahan bocah itu mendudukkan dirinya dengan maniknya yang berair dan jangan lupakan dahinya yang memerah sempurna.

Melihat bocah itu tak kunjung bicara, maka Jongin memilih untuk menggendongnya.

Gyuvin langsung merebahkan kepala nya di dalam gendongan Jongin.

"Sakit uncle," bisik Gyuvin kecil.

Jongin hanya tersenyum dan mengusap punggung kecil Gyuvin.

.
.

Jongin membuka pintu rumah tersebut yang di mana di hadirkan beberapa orang.

"Hai hyung," ujar Hanbin lebih dahulu menyapa.

Jongin tersenyum, sedangkan Hao sibuk menatap bocah kecil yang sedang mengalungkan tangannya pada leher Jongin.

"Boleh aku menggendongnya?" Lirih Hao pada Jongin yang langsung di balas dengan anggukan kepala nya.

"Vin-ie, Eomma ingin menggendongmu," bisik Jongin di telinga Gyuvin kecil.

Gyuvin spontan menolehkan kepala nya ke arah Hao dan Hanbin.

"Astaga! Kenapa keningmu?" tanya Hao yang langsung mengambil Gyuvin dari gendongan Jongin.

Falling To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang