EPILOG

926 60 14
                                    

Hanbin yang berada di balkon tampak sibuk memeluki pinggang Hao dari belakang dengan sesekali menghirup aroma tubuh Hao yang ia sukai, sedangkan Hao sibuk memejamkan maniknya merasakan semilir angin malam yang menerpa kulit nya.

"Kau tak merasa kedinginan?" lirih Hanbin pada istrinya itu.

Hao terkekeh pelan.

"Aku tak mungkin kedinginan, karena kau sibuk memelukiku," ujar Hao pelan.

Hanbin tersenyum mendengar perkataan istrinya, karena memang benar adanya ia sedari tadi sibuk memeluki Hao.

"Bukankah suasana seperti ini sudah lama tak kita rasakan semenjak kehadiran pengekor mu?"

Lagi dan lagi Hao terkekeh. Ia tahu bahwa yang di maksudkan suaminya adalah ketiga putranya itu.

"Kau benar, semenjak kita ke Kanada semuanya tiba tiba saja berubah," lirih Hao yang kini sudah membalikkan tubuhnya menatap ke arah suaminya lekat.

"Dalam waktu dua tahun kita langsung memiliki tiga anak sekaligus," lirih Hanbin yang memang menganggap Gunwook sebagai anak nya juga, walaupun bocah itu bukanlah anak kandung mereka, dan begitu pula sebaliknya ketika Yujin berada di kediaman Matthew dan Jiwoong maka keduanya akan menganggap sebagai anak mereka.

Lucu bukan?

Tetapi begitulah yang terjadi.

Lalu bagaimana keadaan Jiwoong?

Pemuda itu sekarang sudah bisa pulang setelah terapi setelah bangun dari komanya selama kurang lebih hampir sebulan, barulah pemuda itu pulang ke rumah nya yang berada di Korea, setelah mendapat penjelasan dari Matthew tentunya.

Matthew memberitahu pada Jiwoong secara perlahan mengenai perubahan apa saja yang terjadi sekaligus hal hal yang terlewat dari Jiwoong sebelumnya.

Semula Jiwoong cukup terkejut saat di beritahu bahwa Hao yang di kira dia meninggal ternyata masih hidup, bahkan pemuda itu sempat meminta maaf pada Hao. Namun setelah nya semuanya berakhir membaik, dan kini mereka seperti saudara dekat yang saling menjaga satu sama lain.

Mereka memilih untuk membahagiakan anak anak mereka.

Adapun putra putra mereka di beri kebebasan untuk menginap di rumah Jiwoong ataupun Hanbin, karena ketiga bocah itu seperti tak dapat di pisahkan satu sama lain.

Pernah sekali Hanbin membawa putra kecil nya itu ikut bersama nya, maka yang terjadi kedua putra lainnya sibuk mengoceh padanya dan menyudutkannya mengapa membawa adiknya pergi, oleh karena itu keempat orang dewasa itu sepakat jika hendak membawa pergi maka akan membawa ketiganya.

Seperti sekarang ini, Hanbin yang memiliki acara kedokteran di Jerman berakhir hanya pergi berdua seperti sepasang kekasih yang baru menikah meninggalkan putra putra nya bersama Matthew dan Jiwoong.

"Hao hyung terimakasih telah memberikan kebahagiaan padaku," ujar Hanbin pada Hao.

Hao tersenyum dan menganggukan kepala nya, "Aku juga berterimakasih padamu, karena kau selalu berada di sampingku tanpa mengeluh atas sikap ku yang mungkin dulu tak pantas menjadi istrimu."

Hanbin mendekat kan tubuhnya dan berbisik di telinga Hao, "Kau selalu pantas sayang."

Wajah Hao memerah sempurna. Ia cukup malu dengan perkataan suaminya itu.

Rasanya Hanbin ingin sekali langsung menyerang istrinya itu. Dimata Hanbin saat ini Hao terlalu menggemaskan.

"Sayang, bukankah kita sudah lama tak melakukan 'itu'? Bagaimana jika kita lanjutkan hal itu menganggap hari ini menjadi bulan madu kita setelah memiliki bocah bocah itu?"

Falling To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang