Chapter 30| Headline News

601 55 12
                                    

Berkali kali Matthew tampak menghela nafasnya kasar.

Ia tak bisa tidur!

Apakah karena bayi nya menangis dan membuat nya tak bisa tidur?

Bukan ... bukan itu alasannya, melainkan alasan terbesar nya ia menjadi gelisah tak lain lantaran tak ada kabar apapun dari suaminya yang seharusnya sudah beberapa jam lalu sudah sampai di negara tujuan.

Negara yang di tuju oleh Jiwoong adalah Tokyo, Jepang.

"Apakah dia sudah sampai?" lirih Matthew mencemaskan suaminya.

Di liriknya handphone nya yang tergeletak di atas meja.

Tak ada satupun telefon ataupun pesan yang masuk kesana.

Dengan penuh rasa gelisah yang entah mengapa sedari tadi menyelimuti hatinya mencoba menghubungi suaminya itu.

Nihil!

Jiwoong tak mengangkat telefon dari Matthew. Tak habis di situ Matthew pun segera menghubungi Seunghwan yang memang merupakan sekretaris nya sekaligus kepercayaannya.

Sama!

Pemuda itu tak dapat di hubungi oleh Matthew.

Matthew kembali gelisah tak mendapatkan kabar apapun dari Jiwoong ataupun Seunghwan.

"Wook-ie, Vin-ie, dimana Daddy kalian sebenarnya," ujar Matthew yang kini mengesampingkan tubuhnya mengusap pipi kedua anaknya yang kini tidur dengannya.

Manik Matthew tampak memerah. Ia merasa bahwa semenjak kehadiran Gunwook ia semakin hari semakin sensitif dan peka akan lingkungan sekitarnya.

Entahlah, ia merasa ada hormonnya yang sedikit berubah dalam tubuhnya.

Matthew yang tak memiliki informasi apapun, kali ini mencoba mengecek berita internasional hari ini, yang biasanya ia tak pernah mengecek hal tersebut lantaran sang suami seolah membatasi nya dari semua portal berita sesaat mengetahui kehamilan Matthew.

Jiwoong mengatakan pada istrinya bahwa selama masa kehamilan nya Matthew tak membutuhkan informasi informasi berita yang mungkin saja akan membuat mood nya tak baik untuk orang hamil.

[Headline News: Tergelincir! Penumpang Pesawat Tujuan Tokyo dari Toronto Kini Telah di Larikan ke Rumah Sakit Setempat]

Matthew membekap mulutnya. Ia tak percaya dengan berita itu.

Jiwoong tak berada disana bukan?

"No, pasti Jiwoong hyung tak berada di pesawat itu," lirih Matthew yang terdengar menyakitkan.

Dengan ragu ragu Matthew menghubungi Jongin, karena menurut nya hanya Jongin lah keluarga terdekat nya yang dapat ia hubungi saat ini.

"Hyu...-hyung," ujar Matthew yang kini berusaha menahan isakannya.

"Matthew-ya, ada apa? Apakah kau sakit?" tanya Jongin yang tak kalah panik mendengar suara parau Matthew.

"Jiwoong hyung—" ujar Matthew menjeda kalimat nya itu.

"Ada apa dengan Jiwoong?"

Tak ada jawaban dari Matthew melainkan suara tangisan yang hanya dapat di dengar oleh Jongin di seberang telefon.

"Matthew?"

Masih tak ada jawaban dari Matthew, yang ia dapat dengar justru suara tangisan bayi dan teriakan Gyuvin kecil, "Mommy!!"

"Matt? Matthew."

"Uncle ... Mommy tadi masih bangun mau menggendong Wook-ie tapi barusan Mommy tiba tiba tidur, dan Wook-ie terlepas dari tangan Mommy di kasur," ujar Gyuvin yang menyadari layar telefon Matthew masih menyala dan tersambung pada Jongin.

Falling To You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang