Falling To You [END]

Chapter 6| Brother

Sudah hampir satu jam Taerae berada di kafe yang di katakan oleh Hanbin sebelumnya. Jika saja kliennya kali ini bukan Hanbin, maka sudah dapat di pastikan Taerae meninggalkannya begitu saja.

Sudah hampir dua gelas Taerae habiskan dalam menunggu Hanbin yang masih belum memperlihatkan batang hidung nya.

Taerae tampak berdecak pelan sebelum pada akhirnya maniknya menatap ke arah Hanbin yang terlihat jelas sibuk tersenyum senyum sendiri.

"Brother!" Pekik Taerae.

Hanbin melangkahkan kaki nya mendekat ke arah Taerae.

"Kau baik baik saja kan?" tanya Taerae sedikit bingung dengan tingkah sahabat nya itu.

"Of course dude, aku sangat baik baik saja," ujar Hanbin membalas Taerae dengan seenak nya sebelum mendudukkan dirinya.

Taerae mengerutkan keningnya sebentar dan setelah nya ia mencoba menepis rasa penasarannya itu.

Ia malas sekali menggali lebih lanjut mengenai Hanbin, toh pemuda itu akan berbicara sendiri nya jika Hanbin ingin berbagi cerita padanya.

"So, berita baru apa saja yang kau dapatkan?"

Selembar foto Taerae perlihatkan pada Hanbin.

"Jongin hyung? Mengapa kau memberi foto ini padaku?" tanya Hanbin bingung.

"Bingo! Hal mengejutkan adalah Jongin hyung adalah kakak dari targetmu, Apakah kau sebelumnya tak pernah bertemu dengan pemuda itu?"

Hanbin mengerutkan keningnya berusaha mengingat ingat apakah memang mereka pernah bertemu atau tidak.

"Sepertinya tidak, lagi pula baik Jongin hyung ataupun Eunwoo hyung tak pernah membicarakan mengenai nya."

Taerae mengangguk anggukan kepala nya sebelum memberi pertanyaan balik pada Hanbin.

"Kau pasti tahu Jongin hyung berada dimana bukan?"

"Seingatku Jongin hyung berada di Canada, karena terakhir Eunwoo hyung bolak balik Canada-Korea."

"Correct!"

Taerae tampak berseru keras sembari mengeluarkan beberapa foto yang ia dapatkan atas pencariannya.

"Mereka menetap di Canada, dan ini putra istrimu," ujar Taerae menunjuk salah satu foto dimana Gyuvin tengah duduk di bangku taman dengan senyumannya menatap ke arah sang paman yang tengah menghampirinya.

Hanbin sibuk menatap foto tersebut secara seksama.

Ia senang pada akhirnya mendapatkan foto putra dari sang istri yang selama tiga tahun ini pemuda manis itu belum melihat nya sama sekali.

"Thank you Taerae-ya," ujar Hanbin pada akhirnya.

"Welcome bro. Apakah kau tak ada niatan untuk kembali?"

Dengan cepat Hanbin menggelengkan kepala nya.

"Aku sudah bahagia saat ini dengan keadaan ku sekarang, lagi pula selama ada kau ... aku yakin semuanya akan terhandle dengan baik," ujar Hanbin dengan santainya.

"Ck, dasar kau, seharusnya aku selalu ingat bahwa kau selalu saja menyulitkan ku, untung saja pekerjaan ini sesuai dengan passion ku," keluh Taerae.

Jujur saja Taerae tak habis fikir dengan Hanbin dimana pemuda itulah yang awalnya memiliki ide untuk membangun perusahaan jasa dalam penyelidikan atau banyak yang menyebut nya sebagai perusahaan detektif swasta, dengan latar belakang alasan pertama karena kedua sahabat itu memiliki keahlian dalam hal tersebut, serta alasan Hanbin lainnya tak lain dan tak bukan adalah sebagai bentuk aksi pemberontakan Hanbin pada orang tuanya.