11

809 163 31
                                    

CHERRY

HunKai Fanfiction

Romance, Drama, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen kalian di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak Vote dan Komen di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang baik ke depannya. Dan sampai jumpa segera.

SEBELAS

Mereka tidur di satu ranjang yang sama, ranjang yang besar, tapi entah kenapa terasa sempit dan pengap. Suhu menjadi panas, atau itu hanya imajinasi Jongin. Mereka tidur bersama, berbagi ranjang. Tapi sekarang kenapa terasa aneh?

Setelah ciuman mengesalkan tadi, Jongin kabur ke kamar mandi, sengaja berlama-lama di kamar mandi, kemudian Jongin seharian mencoba menghindari Sehun. Hatinya belum siap untuk menyerah. Jongin kemudian pergi ke ruang kerja yang sebenarnya dulu ditempati Sehun, sekarang dia memakainya. Menenggelamkan diri pada pekerjaan hingga waktu makan malam, Jongin juga sengaja makan malam di ruang kerja. Tekhnik menghindar yang sebenarnya rawan akan terjadinya kesalahpahaman.

Sepuluh malam, Jongin kembali ke kamarnya dan Sehun, dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan piama. Saat dia keluar dari kamar mandi, Sehun sudah tertidur sepertinya sangat lelah. Jongin kembali makan, mengambil persediaan makanan ringan di kamar karena belum terlalu mengantuk untuk tidur. Setelah itu dia kembali ke kamar mandi untuk menggosok gigi lagi, lalu membuka ponsel sambil mondar mandir di dalam kamar. Sementara Sehun tidur dengan tenang dan nyaman.

Jongin baru merasa sangat mengantuk sekitar pukul tiga pagi, namun ternyata setelah berbaring dia tidak mengantuk lagi berada di atas satu ranjang yang sama dengan Sehun benar-benar tidak baik bagi kesehatannya sekarang, dia bisa kurang tidur lalu jatuh sakit. Jongin memutuskan untuk tidur di sofa. Tentu saja sofanya terasa sangat nyaman dan cukup luas untuk ditiduri oleh dirinya sendiri. Tidak butuh waktu lama, setelah mendapatkan ketenangan, Jonginpun terlelap.

Apapun yang nyaman akan meninggalkan kesan luar biasa, termasuk dengan kualitas tidur juga menjadi sangat baik, meskipun Jongin yakin dia akan bangun lebih siang karena dia tidur sekitar tiga pagi, setidaknya dia tidak bangun dalam keadaan letih tak bersemangat. Jongin terjaga setelah tiga kali mematikan alarm ponselnya.

"Sembilan pagi, tidak buruk." Ucap Jongin kepada dirinya sendiri.

"Jongin, kau sudah bangun? Kita pergi ke Istana sekarang, bersiap-siaplah." Ucap Sehun kepada Jongin.

"A—apa? Pergi ke Istana? Sekarang?" Tentu saja Jongin kaget dan bingung.

"Iya, pergi ke Istana sekarang. Aku tunggu di ruang makan."

"Iya." Balas Jongin dengan nada pasrah.

.

.

Perjalanan menuju Istana memakan waktu selama kurang lebih tiga jam dengan mobil. Dan Jongin tentu saja tertidur selama perjalanan. Hal pertama yang Jongin lakukan saat terjaga adalah mengecek ponselnya. Kemudian barulah Jongin menyadari bahwa dia tidak lagi berada di dalam mobil, melainkan di atas ranjang tempat tidur. Beruntung seorang diri, Sehun tidak tidur bersamanya, atau Jongin akan melompat kaget karena jantungnya belum siap, menghadapi kehadiran Sehun setiap saat.

Semua sudah disiapkan, pakaian ganti dan sarapan. Pasti karena Sehun mengatakan bahwa mereka tidak sempat sarapan dengan benar tadi kemudian pakaian ganti yang terlihat formal berupa jas. Jongin mengamati penampilannya yang mengenakan kaos oblong biru muda dan jeans pudar abu-abu.

"Sangat tidak cocok dengan Istana." Ucap Jongin kepada dirinya sendiri.

Jonginpun memakai pakaian ganti dan memakan sarapan sendirian. Selanjutnya Jongin bingung harus melakukan apa, Sehun tidak ada di dalam kamar yang luas ini. Awalnya Jongin pikir lebih baik dia berdiam diri di dalam kamar, tapi setelah empat puluh lima menit pikirannya berubah. Jongin keluar dari dalam kamar, celingukan, tiba-tiba merasa seperti pencuri, atau seperti tamu tak diundang.

CHERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang