CHERRY
HunKai Fanfiction
Romance, Drama, Fantasy
Halo am bek, awas kesandung typo. Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen sebanyak-banyaknya ya. Sampai jumpa segera.
Previous
"Selanjutnya, aku harap itu bisa sedikit meringankan beban di hati Luhan. Kemudian jika kita masih terus bersama, mau tidak mau Luhan harus melupakanmu, melupakan hubungan masa lalu kalian, terbiasa dengan rasa sakitnya, sampai akhirnya dia merasa baik-baik saja. Mungkin akan memakan waktu yang lama, tapi aku rasa hanya itulah satu-satunya cara yang bisa aku pikirkan sekarang. Atau...,"
"Atau apa?"
"Atau kita berpisah, kau memiliki penerusmu sekarang, jadi kau tidak perlu cemas soal tahta. Jika kita berpisah meskipun kau dan Luhan tidak bisa bersama lagi, setidaknya dia tidak akan terus merasa terluka." Ucap Jongin.
"Aku akan memberikan permintaan maafku secara terbuka dan mengakui kesalahan."
"Hmm, baiklah."
"Terima kasih sudah memberiku saran."
"Iya, tapi jika saranku tidak masuk akal, kau tidak harus mengikutinya."
"Masuk akal." Balas Sehun kemudian tersenyum. "Satu lagi, aku minta maaf untuk semuanya, Jongin. Aku terlalu banyak menyakitimu, menyakiti semua orang di sekitarku karena keegoisanku."
TIGA PULUH DUA
Jongin tidak menyangka bahwa Sehun akan menuruti sarannya, untuk memberikan permintaan maaf secara terbuka untuk Luhan. Meskipun Sehun tidak menyampaikannya secara langsung dengan alasan keamanan. Sehun menulis permintaan maafnya kepada Luhan, kepada Jongin, dan kepada seluruh Rakyat Dryas, untuk kemudian dibacakan oleh Sekertaris Istana. Jongin berada di kamarnya karena hari ini dia tidak memiliki acara resmi Kerajaan dan Istana, hanya Sehun yang keluar untuk acara resmi hari ini, itupun hanya setengah hari saja. Jongin juga tidak memiliki jadwal belajar hari ini atau mungkin semua yang harus dia pelajari tentang protokol Istana sudah habis. Sekarang, Jongin menyaksikan siaran langsung permintaan maaf Sehun di telvisi yang ada di kamarnya. Atau lebih tepatnya tulisan permintaan maaf dari Sehun yang dibacakan.
Saya menulis surat ini sebagai Sehun dan sebagai Pangeran dari Kerajaan Dryas. Saya ingin meminta maaf kepada seluruh Rakyat Dryas karena selama ini saya sudah menjadi contoh yang kurang baik. Saya juga ingin meminta maaf kepada Luhan dan Jongin yang sudah saya buat menderita oleh keegoisan saya.
Bahwa benar, saat pengumuman hasil Lyra disampaikan. Saya menolak keputusan Lyra yang memasangkan saya dengan Jongin. Saya memiliki pemikiran yang sama dengan para kelompok sayap kiri penentang sistem Lyra. Bahwa masalah pasangan dan reproduksi tidak bisa didikte oleh siapapun. Benar, setelah pengumuman Lyra saya memiliki kekasih lain yaitu Luhan, seseorang yang pastinya tidak akan pernah direstui oleh Istana dan Kerajaan.
Saya melakukan tindakan yang sangat egois, dengan tidak mempertimbangkan dampak yang diakibatkan atas perbuatan saya kepada Kerajaan dan Istana. Saya tidak mengerti pentingnya penerus tahta Kerajaan, atau saya memang tidak mau mengerti karena kebodohan saya.
Setelah akhirnya saya menjadi lebih dewasa dan lebih bijak, setelah akhirnya saya mengerti tentang tanggung jawab saya sebagai seorang Pangeran dan Penerus Tahta. Saya menyadai bahwa kerusakan yang sudah saya timbulkan terlalu besar. Saya, menyakiti orang-orang di dekat saya. Menyakiti keluarga saya, menyakiti Jongin, dan juga menyakiti Luhan.
Tindakan Luhan yang menembak saya tempo hari, diakibatkan atas rasa sakit hati dan keputusasaannya. Dan semua itu bersumber dari tindakan egois saya di masa muda. Saya ingin meminta maaf kepada Luhan atas semua sakit hati yang sudah saya berikan kepada Anda. Mungkin permintaan maaf saya tidak akan memberi pengaruh apa-apa kepada Anda, atau tidak memberikan kesembuhan pada luka di hati Anda.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERRY
FanfictionSehun dan Jongin tidak pernah saling kenal, mereka dipaksa bersatu oleh sistem di masa depan yang diberi nama sebagai sistem Lyra.