14

874 166 54
                                    

CHERRY

HunKai Fanfiction

Romance, Drama, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo. Terima kasih untuk Vote dan Komen kalian. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini berkembang semakin baik ke depannya. Selamat membaca dan sampai jumpa segera.

Previous

"Sedikit nyeri selama kurang lebih tiga hari, kemudian saat artificial womb tidak berkembang dia akan luruh dan keluar bersama dengan air seni." Terang Sehun.

"Wow, sepertinya aku melewatkan banyak hal." Ucap Jongin kepada Sehun.

"Kau melewatkan banyak hal karena kau tidak banyak memperhatikan." Balas Sehun sambil mengetuk pelan dahi Jongin dengan dahinya.

Jongin tertawa pelan begitupun dengan Sehun, Sehun memeluk Jongin dan menciumi wajah Jongin membuat Jongin kembali tertawa dengan apa yang Sehun lakukan. Sehun mencium bibir Jongin, memberinya lumatan singkat kemudian menatap kedua mata Jongin dengan penuh cinta. Pandangan yang terasa berbeda Jongin rasakan, tapi Jongin tidak mau terlalu cepat mengambil kesimpulan. Jongin mencoba mempercayai Sehun, tentu saja itu tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.

"Apa aku bergerak sekarang?"

"Iya." Jawab Jongin pelan kemudian sedikit memejamkan kedua matanya, tidak erat.

Jongin berpegangan kepada kedua bahu Sehun, sementara Sehun bergerak pelan keluar dan masuk. Berbeda jauh dari perkiraan awal, Jongin tidak merasakan sakit yang sangat parah. Awalnya terasa tidak nyaman, lalu memang terasa perih selama kurang lebih lima menit, tapi bukan sesuatu yang tidak bisa dia tahan. Jongin yakin karena artificial womb di dalam tubuhnya, maka tubuhnyapun sedikit banyak berubah. Jongin menahan diri untuk tidak mendesah karena dia mulai merasa nikmat atas semua perlakuan Sehun, sentuhan dan juga cumbuannya.

EMPAT BELAS

"Apa masih terasa sakit?"

"Bisakah kau berhenti bertanya soal itu?!" Keluh Jongin. "Meskipun aku mengatakan sakit, kau tetap bergerak keluar masuk di dalamku." Dengus Jongin.

Sehun tertawa pelan mendengar ucapan Jongin, dia menciumi wajah Jongin kemudian bergerak keluar masuk kembali dengan ritme pelan, tidak mau menyerang Jongin lebih cepat karena ini adalah pengalaman Jongin yang pertama.

"Haaah...," desah Jongin sambil memeluk bahu dan punggung Sehun.

Sehun menciumi wajah dan bibir Jongin, melumatnya dengan perlahan. Mendengar desahan Jongin dan merasakan pelukan Jongin pada punggungnya dengan erat. Sehun menahan belakang lutut Jongin, mengangkatnya, membuat bagian pinggul Jongin terangkat. Selimut yang menutupi tubuh mereka dengan cepat merosot turun. Jongin mengalihkan pandangannya dari Sehun, tidak mau melihat tubuh Sehun dan tubuhnya tanpa penutup, serta apa yang terjadi di bawah sana.

Hah hah hah

Hah hah hah

Desah nafas berhamburan keduanya beradu, gerakan Sehun tanpa dia sadari berubah lebih cepat. Sehun dalam posisi berlutut, menarik kedua kaki Jongin ke arahnya, membuat kedua kaki Jongin berada di kedua sisi pinggang Sehun.

"Ahhh...," desah Jongin sambil memegangi kedua ujung bantal yang berada di bawah kepalanya, menoleh ke kanan sambil mendesah tidak mau menatap wajah Sehun.

Sehun tersenyum kemudian mencumbu leher Jongin, menciumi, dan memberi gigitan-gigitan pelan, serta hisapan kuat, yang membuat Jongin memekik kaget.

"Sehun!" teriak Jongin karena rasanya sakit seperti dicubit.

CHERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang