23

764 131 10
                                    

CHERRY

HunKai Fanfiction

Romance, Drama, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen kalian di chapter sebelumnya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.

Previous

"Sulit untuk memastikan hal itu. Sistem Lyra adalah sistem yang sangat sulit untuk ditembus, bahkan mustahil untuk ditembus. Orang luar tidak bisa mengetahui isi dari sistem Lyra. Bahkan hanya sekedar informasi standar saja. Tapi kegagalan bayi bukan berarti seluruh Artificial Womb di dalam tubuh seseorang gagal. Dan jikapun gagal, semuanya bisa diulangi dari awal. Jika pihak Istana menegaskan bahwa tidak ada perpisahan antara Sehun dan Jongin, bisa dipastikan Artificial Womb di dalam tubuh Jongin tidak gagal. Hanya kehamilan pertamanya yang gagal, dan itu sudah masuk ke dalam prediksi kegagalan yang diperhitungkan oleh sistem Lyra."

"Apa kita harus membuat trauma pada perut yang parah untuk menggagalkan Artificial Womb di tubuh seseorang?" Luhan menatap ibunya dengan penuh kebahagiaan.

"Iya, tapi untuk melakukan itu nyaris mustahil. Sehun dan Jongin akan berada di tengah pengawalan yang ketat."

"Tapi bukan berarti mustahil."

"Kau akan dijatuhi hukuman mati jika berani menyerang seseorang dengan fatal, dengan perencanaan yang matang." Ucap Giorgina.

"Apa kali ini Ibu tidak setuju denganku?"

"Rencanamu terlalu berbahaya."

"Aku hanya ingin mendapatkan Sehun dan jika aku tidak bisa mendapatkan Sehun, maka tidak ada seorangpun yang boleh mendapatkan Sehun." Ucap Luhan penuh dengan dendam dan amarah.

DUA PULUH TIGA

"Apa yang kau lakukan di sini, Jongin?"

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau ada pertemuan?"

"Sudah selesai, jadi aku mencarimu ke Perpustakaan. Tapi kau tidak ada di dalam perpustakaan, rupanya kau ada di sini."

"Hmm." Jawab Jongin pelan.

"Aku tahu belajar itu merepotkan."

"Sedikit." Balas Jongin kemudian melempar senyuman.

Sehun membalas senyuman Jongin kemudian duduk di sisi kanan tubuh Jongin, memandang ke arah yang sama dengan Jongin. "Hari ini mendung." Komentar Sehun kepada Jongin.

"Sudah biasa di musim gugur." Balas Jongin sambil mengeratkan syal yang melingkari lehernya kemudian menepuk pelan cover buku tebal di atas pangkuannya.

"Apa di sini tidak terlalu dingin untukmu?"

"Tidak." Jawab Jongin pelan.

"Apa kau masih memikirkan bayi kita?"

Jongin tidak langsung menjawab dia berpikir dengan hati-hati tentang jawaban seperti apa yang akan dia berikan kepada Sehun. "Hmm, terkadang. Tapi, bagaimana denganmu? Kau bahkan sudah menyiapkan nama."

"Aku baik-baik saja." Balas Sehun pelan kemudian tersenyum kepada Jongin.

"Maafkan aku."

Sehun menggeleng cepat. "Tidak perlu meminta maaf, kemungkinan untuk gagal cukup besar. Meskipun di pemeriksaan awal semua data menunjukan hasil yang sangat baik, bahkan prediksi bahwa kehamilanmu akan berjalan lancar hingga hari kelahiranpun sudah dikeluarkan. Tapi, kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya."

"Aku masih merasa cukup bersalah, seandainya aku bisa lebih menjaga bayi kita dengan baik dan tidak terus-menerus membuat pikiranku tertekan, aku pikir...,"

CHERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang