17 (ada enceh dikit)

1K 156 60
                                    

CHERRY

HunKai Fanfiction

Romance, Drama, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo. Terima kasih untuk dukungan Vote dan Komen kalian di chapter sebelumnya, jangan lupa dukungan Vote dan komennya di chapter ini. Maaf kalo updatenya sekarang lama. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang lebih baik ke depannya, terima kasih untuk semua cinta kalian, dan sampai jumpa segera.

TUJUH BELAS

Aplikasi yang terkoneksi dengan sistem Lyra sudah memberikan hasil yang positif. Pertemuan dengan tim Dokter juga sudah dijadwalkan, tapi Jongin masih belum percaya dengan semuanya. Jadi, Sehun pada akhirnya menantang Jongin untuk melakukan tes kehamilan.

"Kau tahu jika ini hasilnya positif, aku dengar karena suatu penyakit berbahaya."

"Itu jika kau tidak memiliki artificial womb." Balas Sehun. "Jadwal pertemuan dengan tim Dokter sudah dibuat, kita akan pergi ke sana pukul tujuh malam ini. Mereka sudah mengawasi artificial womb di dalam tubuhmu, dan mereka memastikan hari ini adalah hari yang tepat untuk melakukan pemeriksaan." Terang Sehun.

"Mereka? Itu artinya ada banyak orang?"

"Iya."

"Itu artinya mereka melihat yang kau dan aku lakukan di ranjang?"

Sehun menahan tawa. "Untuk itu tentu saja tidak, mereka melihat perkembangan artificial womb melalui data yang divisualisasikan. Artificial womb mengirimkan data yang dia rekam pada tubuh seseorang kemudian mengirimkan data itu kepada sistem Lyra. Kemudian sistem menerjemahkan data menjadi visualisasi seperti seolah ada kamera di dalam artificial womb, padahal tidak, semua visualisasi itu muncul berdasarkan data berupa angka-angka. Kurang lebihnya seperti itu."

"Hmmm, hmmm, baiklah. Aku sedikit mengerti, sedikit." Balas Jongin.

"Aku dengar kau ikut merancang sistem Lyra."

"Ada banyak orang yang melakukan hal itu! Bukan hanya aku! Tidak mungkin aku mengingat semuanya, sialan." Kesal Jongin.

"Baiklah, maafkan aku, maaf, jadi sekarang kau bisa masuk ke dalam kamar mandi dan melakukan tes, bisa kan?"

"Apa harus sekarang?"

"Iya, harus sekarang. Cepatlah, kita tidak boleh membuang waktu lagi." Desak Sehun sambil mendorong punggung Jongin.

Jonginpun masuk ke dalam kamar mandi seorang diri. Sehun menunggu di luar. Jongin tidak mengecek aplikasi sistem Lyra, dia perlu mempersiapkan jantungnya supaya lebih kuat menghadapi kenyataan yang nyaris tidak masuk akal seratus tahun lalu, bahkan sekitar tiga puluh tahun yang lalu. Ini tidak masuk akal. Bagaimana di masa ini nyaris semua orang bisa hamil dengan artificial womb.

"Kemajuan tekhnologi yang mengerikan." Gerutu Jongin sambil menutup pintu kamar mandi.

Melakukan tes kehamilan bukan hal yang sulit, Jongin mengikuti instruksi, mencuci tangan sebelum membuka alat tes dan mengeluarkannya dari kemasan. Kebetulan dia cukup ingin merasa buang air kecil meskipun belum sampai tidak bisa ditahan. Jongin melakukan tes untuk dua alat sekaligus kemudian menunggu, tidak perlu memasang alarm di ponsel karena nanti akan ada suara tanda yang terdengar. Sambil menunggu, Jongin mengamati interior di dalam kamar mandi. Satu kata untuk kamar mandi ini yaitu INDAH, dan itu adalah kata yang sama untuk seluruh Istana ini. Dan Jongin sadar dia tidak banyak melakukan pengamatan selama berada di Istana, atau pastinya Istana ini terlalu luas untuk dia ketahui seluk beluknya dalam waktu singkat.

Jongin kemudian duduk di tepi bak berendam, memikirkan banyak hal, sedikit melamun. Mengamati bak berendam yang entah kenapa selalu saja diisi dengan air hangat padahal tidak setiap hari ada yang berendam di sini. Dan setiap hari aroma dari minyak esensial di dalam air berbeda. Hari ini adalah Rose. Jongin mencelupkan tangan kanannya ke dalam bak berendam, merasakan air hangat yang nyaman merendam tangan kanannya. Sampai suara notifikasi dari alat tes kehamilan terdengar. Jongin bergegas memeriksanya dan hasilnya. Sambil mengeringkan tangan kanannya yang basah pada sisi kanan celananya.

CHERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang