CHERRY
HunKai Fanfiction
Romance, Drama, Fantasy
Halo am bek setelah sekian musim berlalu. Awas kesandung typo, terima kasih sudah mampir, jangan lupa Vote dan komennya. Dan jangan lupa ikutan PO proyek PDF HunKai SECRET GARDEN hehe iklan dikit. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini berkembang semakin baik ke depannya. Dan sampai jumpa segera.
Previous
Jongin menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. "Mungkin aku terdengar egois jika mengatakan ini."
"Apa yang ingin kau katakan?"
"Seharusnya saat itu, saat aku menolakmu, seharusnya kau mencariku, meyakinkan aku, seharusnya kau tidak bersama dengan Luhan. Iya, seharusnya kau meninggalkan Luhan dan pergi mencariku. Aku yakin semuanya tidak akan serumit sekarang, aku yakin aku akan mempercayaimu lebih cepat."
"Maaf." Ucap Sehun pelan kepada Jongin.
Jongin berhenti mengatakan sesuatu sesuai isi kepalanya dengan cepat, dia tertegun untuk sesaat. Permintaan maaf? Apa itu yang sebenarnya dia inginkan. Permintaan maaf.
"Aku minta maaf karena tidak melakukan semua yang seharusnya aku lakukan, aku minta maaf karena tidak mencarimu, aku minta maaf karena tidak mencoba menjadi akrab denganmu."
"Hmm." Jongin hanya membalas dengan gumaman.
"Apa kau memaafkan aku? Apa kau bersedia memulai kehidupanmu yang baru denganku?"
"Kau pikir..., kau pikir aku punya pilihan?! Dengan sistem Lyra sialan itu!" Dengus Jongin.
Sehun menggeleng pelan kemudian tersenyum. "Terima kasih."
"Iya, aku tidak punya pilihan." Ucap Jongin.
Sehun memeluk Jongin erat, membuat Jongin terkejut namun sedetik kemudian dia merasa wajahnya menghangat dan pastinya merona. Ah, bukankah dia harus melawan lebih keras lagi? Kenapa hanya dengan sedikit rayuan dirinya langsung luluh? LEMAH.
DUA BELAS
Jongin tidak tahu kenapa ini menjadi sebuah ide cemerlang. Berlibur bersama dengan Sehun. Mereka mengunjungi Kota Amarel yang tidak pernah ada di dalam daftar rencana kunjungan mereka. Ini sebut saja sebagai Bulan Madu versi mini karena jarak tempuh hanya sekitar dua jam dengan Kereta dari Istana. Kereta sepi, sama seperti mayoritas transportasi umum. Jalanan juga sepi, tidak banyak manusia di dunia ini. Karena itulah program Lyra dilaksanakan. Sehun dan Jongin duduk berhadapan.
Jongin menduduki kursi dengan posisi mengikuti arah laju kereta yaitu maju sementara Sehun sebaliknya. Sehun membaca pamphlet tentang Kota Amarel dan mencari tambahan informasi dari internet. Dia sudah memesan akomodasi untuk mereka berdua jika nanti mereka memutuskan untuk menginap. Mereka berangkat sebelum matahari terbit, sekitar empat pagi dan jika semuanya berjalan lancar, mereka akan sampai di Kota Amarel sekitar enam pagi. Dan langsung menuju lokasi wisata yang sudah Sehun rencanakan untuk dikunjungi.
"Jongin, bukankah kau sangat menginginkan perjalanan dengan Kereta?"
"Iya." Jawab Jongin.
"Kenapa kau tampak tidak senang sekarang?" Sehun menatap Jongin dan bertanya pelan.
"Aku senang." Jawab Jongin kemudian mengunyah kukis cokelat. "Senang sekali." Imbuh Jongin.
"Hmmm." Sehun membalas dengan gumaman mencoba untuk percaya.
Jongin menginginkan perjalanan dengan Kereta dia menikmati perjalanan dengan kereta ini selama dua jam mendatang, dia menyukai semua camilan snack yang Sehun bawakan dan siapkan untuknya. Kota Amarel tidak masalah bagi Jongin. Mereka mengunjungi Kebun Mawar terdengar luar biasa, mereka akan menaiki perahu untuk menyusuri Sungai Lahuri juga terdengar eksotis. Yang menjadi masalah adalah, semalam Jongin bermimpi jika Sehun menendangnya masuk ke dalam Sungai Lahuri saat mereka sedang berada di atas kapal tur wisata. Lalu Jongin ditelan Buaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERRY
FanfictionSehun dan Jongin tidak pernah saling kenal, mereka dipaksa bersatu oleh sistem di masa depan yang diberi nama sebagai sistem Lyra.