CHERRY
HunKai Fanfiction
Romance, Drama, Fantasy
Previous
Jongin mengangguk pelan dia melangkah turun dari mobil golf. Cottage ini memiliki dua lantai jika dilihat dari luar. Luas dengan halaman depan yang luas. Ada pagar dengan bunga mawar rambat sebagai pembatas antara area cottage dan area yang termasuk ke dalam area Istana utama. Ini seperti rumah-rumahan boneka di halaman belakang rumah nyata. Begitulah ibaratnya. Lalu rumah-rumahan ini juga memiliki wilayahnya sendiri yang dibatasi dengan pagar.
Sehun menggandeng tangan kanan Jongin dan mengajak Jongin memasuki halaman depan cottage, mendorong pintu pagar yang terbuat dari kayu dengan kualitas sangat baik. Lampu-lampu taman di halaman cottage menyala terang. Rumput dipotong rapi, bunga-bunga hias tumbuh di dekat teras dengan teratur. Ada empat pohon yang sepertinya adalah pohon apel. Sisanya adalah mawar rambat yang tumbuh menempel pada pagar. Cottage yang indah. Menurut penilaian Jongin dan pastinya menurut semua orang yang melihatnya sendiri.
SEMBILAN BELAS
Soohyun tidak bisa berkata-kata, begitu pula dengan Seulgi. Mereka langsung syok mendengar kabar bahwa pasangan yang Jongin nikahi berdasarkan hasil keputusan sistem Lyra adalah seorang Pangeran. Dan hari ini mereka berdua dijemput oleh utusan Istana Kerajaan Dryas untuk makan malam bersama di Istana Utama Kerajaan Dryas.
"Jongiiiin, kenapa kau tidak membahas ini sebelumnya?!" Seulgi bertanya dengan pelan namun dengan suara geram.
"Percayalah Ibu, aku sendiri juga kebingungan tentang bagaimana cara menyampaikan hal ini. Bukan karena aku akan dipasangkan dengan seorang Pangeran, tapi kami memulainya dengan sangat tidak baik." Jujur Jongin.
"Tidak baik, bagaimana maksudmu?" Seulgi bingung.
"Kapan-kapan aku jelaskan atau jika hari ini Ibu beruntung, semua akan dijelaskan di meja makan. Ayo ke ruang perjamuan, semua orang sudah menunggu. Kita hanya berenam, jadi tidak usah memasang wajah tegang seperti itu." Kekeh Jongin.
"Ayah dan ibumu ini akan bertemu dengan Raja, Calon Ratu, dan Calon Raja. Bagaimana kau bisa mengatakan tidak usah memasang wajah tegang?!" Soohyun menahan diri untuk tidak memukul kepala Jongin.
Jongin hanya bisa tertawa pelan dan dia menunjukan ruang perjamuan kepada orangtuanya, Jongin sendiri yang menawarkan diri untuk menjemput orangtuanya di pintu masuk utama Istana untuk kemudian mengantar mereka ke ruang perjamuan.
Raja Charles dan Puteri Irene menyambut kedatangan kedua orangtua Jongin dengan ramah, Sehun juga menyambut dengan sangat ramah. Kemudian acara perjamuan makan malampun segera dimulai dan obrolan akrab langsung terjadi.
"Anda memiliki anak yang sangat berbakat." Puji Charles.
"Ah Anda terlalu memuji Jongin, dia cukup merepotkan." Balas Soohyun dengan sopan.
Jongin mendengus pelan, orangtuanya memang tidak pernah memuji. Jongin menatap semua hidangan di atas meja yang terlalu berlebihan, pastinya tidak akan habis untuk mereka makan berenam.
"Haaah." Jongin menghembuskan nafas kasar yang tanpa dia sadari terdengar oleh banyak orang.
"Jongin, apa yang terjadi?" Sehun langsung bertanya dengan penuh perhatian.
"Hah? Hmmm, tidak ada yang terjadi hanya memikirkan kenapa Luhan dan keluarganya tidak berhenti bersikap mengesalkan."
Jongin ingin melupakan topik tentang Luhan, dia tidak mau membuat suasana menjadi tidak nyaman, apalagi sampai menghancurkan acara perjamuan makan keluarga ini. Jongin melihat semua manuver yang Luhan dan keluarganya lakukan untuk menentang sistem Lyra, awalnya Jongin berniat untuk mengabaikan, tapi sialnya niat, pikiran, dan mulutnya, tidak sejalan, bertentangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERRY
FanfictionSehun dan Jongin tidak pernah saling kenal, mereka dipaksa bersatu oleh sistem di masa depan yang diberi nama sebagai sistem Lyra.