4: Menjalin Hubungan Baik

238 19 4
                                    

21.00, Asrama Putra Pelatnas Cipayung


Rian tengah sibuk bernyanyi dengan suaranya yang lumayan enak didengar. Tak kalah dengan suara pengamen jalanan. Berkaraoke ria dikamarnya, bermodalkan sisir sebagai Microphone dadakan. Lagunya? jaran goyang.

Sedangkan Fajar baru selesai bersih-bersih badan setelah pergi dari luar. Ia meletakkan handuk basah di ranjangnya. Mulai menatap Rian seperti hendak menerkam.

"Apa lu liat-liat,"

"Gue mau cerita jom," ucapnya sambil menghela nafas. Nadanya seperti sesuatu yang penting. Entah kabar apa yang ia bawa.

Rian memasang kedua telinganya, membukanya lebar-lebar. Biar tak ada satupun kata yang terlewat. Mimik mukanya berubah menjadi serius.

"Tadi gue liat Salma ngecek hp gue,"

"Terus?,"

"Gue nggak tau si, dia liat DM gue sama mantan atau nggak. Cuma...."

"Lo masih dm-dm an sama mantan???!,"

"Masih, dia ulang tahun. Ya gue ucapin lah, cuma...."

"Cuma apa?," Rian memotong setiap perkataan Fajar yang bertele-tele. Seperti tidak sabar apa lanjutan dari percakapannya.

"Cuma jadi keterusan. Si mantan jadi curhat-curhat masalah dia. Terus gue juga ikut curhat,"

"LO CURHAT? SAMA MANTAN? DAN POSISI LO MAU TUNANGAN BULAN DEPAN? LO WARAS?,"

"Gini jom, acara pertunangan gue sama Salma ditunda. Nggak tau sampai kapan,"

"Kenapa?,"

"Karna kakaknya Salma mau lamaran dulu, jadi kita ngalah,"

"Oke, terus lo curhat sama mantan?,"

"Iya. Gue curhat kalo Salma itu sibuk banget akhir-akhir ini,"

Rian terdiam. Menggigit bibirnya. Merasa ada yang janggal dengan pernyataan Fajar barusan.

"Bukan cuma itu, Desember yang lalu pas Salma pulang ke Probolinggo. Gue ketemu mantan gue di Bandung,"

"ANJIR! NGAPAINNN??," Rian ikut tersulut emosi, serasa dirinya yang dikhianati.

"Gue pengin menjalin hubungan baik aja sama mantan. Lagian nggak berdua juga ketemunya. Bareng-bareng sama temen-temen yang lain,"

"Tapi Salma tau?,"

"Salma taunya gue ada acara, tapi nggak tau kalo mantan gue ada disitu juga,"

"Kacau Jar. Gue bingung. Katanya lo mau serius sama Salma. Terus lo ketemu mantan, dm-dm an gitu dibelakang Salma?. Lo tau? Sejauh ini Salma yang paling jauh, setia sama lo. Selalu support lo, saat lo down, dia ada buat lo. Gue tau dia sibuk, tapi dia selalu nyempetin waktu buat lo. Gue, orang pertama yang tau hubungan kalian, orang yang dukung kalian buat jadian, nggak rela kalo sampe Salma disakitin. Dengan alasan menjalin hubungan baik sama mantan? BULLSHIT,"

"Dan satu lagi, umur dia belum ada 22. Tapi dia bisa tahan sama LDR. Bayangin rasanya jadi Salma kalau sampe dia tau, cowok yang selama ini dia kenal baik banget. Ternyata ada main di belakang,"

Fajar menelan ludah, ada benarnya juga perkataan teman sekamarnya itu.

"Tapi gue cuma dm doang, nggak ngapa-ngapain,"

"Itu udah termasuk cheating, selingkuh." ucapan itu membuat Fajar makin terpojokkan. Membuat Fajar semakin tidak bisa berkata apapun.

Malam itu penyesalan memeluk pikiran Fajar. Takut kalau Salma sampai tau soal apa yang barusan ia bicarakan. Bukannya Salma paling benci dibohongi, ya?

Bukannya Salma tidak pernah meminta hal apapun, kecuali Kesetiaan?

Bukannya Salma berusaha selalu menghubungi Fajar bahkan disaat-saat dia promo single dan syuting iklan?

Bukannya Salma jadi orang pertama yang memujinya disaat orang-orang mencaci hasil pertandingannya?

Bukannya selama ini Salma selalu melawan egonya untuk tetap bisa menjalani hubungan jarak jauh bersamanya?

Fajar meringkuk, pikirannya melayang-layang. Membayangkan kalau Salma sampai membatalkan pertunangan dengannya karena tau soal ini. Soal kebohongan, hal yang paling Salma benci.

Ia merasa bersalah dengan sikapnya, lebih tepatnya menyesal. Menyesal karena sudah merespon dan terus-menerus menghubungi mantan kekasihnya. Orang dari masa lalu, jauh sebelum Salma datang.

Ting.
Dering telfon Fajar berbunyi.

Siapa yang telfon malam-malam begini?
Bukannya Salma besok harus ke luar kota, ya?
Katanya mau tidur cepet...

Fajar penasaran, melihat siapa yang menelfonnya.

MATI.
Telfon dari mantan.

Angkat?
Atau tidak?

Siapa tau penting.
Angkat?

Jangan?
Kasian Salma....

Angkat aja?
Gapapa kan, angkat aja telfonnya?

Angkat?

FAJAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang