Bagi Salma, menikah bukan hanya sekedar menyatukan dua kepala. Tapi juga dua keluarga. Menikah menyangkut perihal orang banyak, butuh persetujuan dan restu orang tersayang. Maka malam itu juga, sehabis syuting podcast, Salma langsung menelfon Mamanya.
"Hallo Mah, Adek mau tanya. Kalau ada yang ngajak nikah gimana? Diterima atau ditolak?,"
"Siapa yang ngajak nikah dek?,"
"Fajar,"
"TERIMA. MAU NIKAH KAPAN? AYO FITTING BAJU,"
"Mamah.......," tutur Salma sambil manyun, merasa jawaban Mamanya tidak sungguh-sungguh.
"Kenapa dek? justru itu yang Mama tunggu setelah kalian putus. Nggak usah balikan, pacaran lagi nggak usah. Kamu juga nggak mau kan balikan. Tapi kalau menikah, mama setuju sayang. Mama dukung,"
"Sayang, kamu cari yang kayak apa lagi? nggak ada yang sempurna di dunia ini. Adanya adalah saling menerima dan melengkapi," ucap Mama Ita bersemangat.
"Tapi Mah,...."
"Dengerin Mama ya, Fajar itu anak baik. Dia pekerja keras. Penyayang sama keluarganya, kurang apa dia?,"
"Nggak semudah itu juga, Mah," Salma terus berargumen berlawanan dengan Mamanya.
"Adek, kalau laki-laki yang udah siap menikah dan tawarannya ditolak. Biasanya dia akan langsung mencari dan dapat calon istri. Karena posisi mereka udah siap. Jadi buat apa nunggu-nunggu orang yang jelas-jelas tidak mau menikah dengannya,"
"Jadi..... Salma terima aja?," Salma butuh diyakinkan, dan beruntung Mama Ita salah satu orang yang membuat Salma yakin untuk menerima tawaran Fajar.
"Itu hak kamu untuk menerima ataupun menolak. Kamu bebas menentukan pilihan dalam hidup kamu, Salma. Tapi, saran Mama terima aja. Mama dan Papa setuju dengan hubungan kalian,"
Salma mengerti maksud Mamanya, lalu bertanya demikian, "Mama kenapa si setuju banget sama Fajar?,"
"Ada hal yang belum kamu tau, Salma. Sejak putus sama Fajar, kamu sama sekali nggak ngebolehin Mama dan Papa buat bahas tentang dia lagi. Tapi sekarang Mama mau bilang, kalau waktu acara pertunangan Kelvin sama Putri, Fajar sebenarnya datang. Dia ada di depan rumah kita, tapi nggak mau masuk karena kalau kamu tau pasti kamu nggak akan tinggal diam. Dia ketemu Mama, dia minta maaf kalau nggak bisa ikut acaranya. Fajar juga minta maaf karena nggak bisa ngelanjutin hubungan antara kamu sama Fajar. Katanya, ada miss komunikasi diantara kalian. Ada salah paham,"
Langit Jakarta makin redup, malam ini bintang gemintang tinggal sedikit di sana. Entah kenapa perginya, mungkin menghilang bersama keyakinan Salma terhadap Fajar.
"Salma, bukan hanya itu. Waktu tahun lalu kamu ada manggung di Bali. Dan Mama nggak bisa ikut, ternyata keluarga Fajar lagi liburan di Bali. Mama iseng reply story kakaknya Fajar. Mama bilang kalau kamu ada nyanyi di Bali juga. Dan mereka satu keluarga nonton kamu, sayang. Mereka support kamu udah kayak anak sendiri, walaupun posisinya kamu sama Fajar udah putus. Keluarga Fajar itu keluarga baik-baik, Salma. Mereka tulus,"
"Dan terakhir, kemarin Syarla cerita kalau Fajar nunggu kamu selama berjam-jam untuk nganterin makanan ke Kos-an,"
"SYARLA CERITA MAH? CEPU BGT DIA!!!,"
"Denger dulu sayang. Jadi, Fajar dm Syarla tanya kamu di kos atau engga. Nah Syarla-nya lagi keluar, jadi dia nggak balas DM. Dia cerita karena Mama yang tanya, kamu lagi dekat dengan cowok siapa. Mama harus awasi pergaulan kamu nak, dengan siapa kamu berteman. Dengan siapa kamu pergi. Karena Mama khawatir, kamu anak gadis, jauh dari Mama. Mama bukannya nggak percaya sama kamu. Mama tau kamu bisa jaga diri, tapi sekarang dunia lebih rawan. Kita nggak tau niat jahat seseorang bisa terjadi kapan aja dan kepada siapa aja,"
Tanpa sadar, Fajar memang masih berhubungan baik dengan orang tuanya. Pun dengan Teh Susan, kakak Fajar yang terkadang menanyakan kabar Salma. Sadar atau tidak, dua keluarga itu selalu terhubung meskipun Salma dan Fajar sudah putus.
Salma mengakui, apa yang dibilang Mama Ita semuanya benar.
Betul, kalau Fajar memang orangnya tulus. Effort selama dia pacaran juga tidak main-main. Keluarganya juga welcome dan support sekali.
Apa lagi yang kamu tunggu Salma?
Apa?"Oke Mah, nanti Salma kabarin lagi. Ini bentar lagi nyampe Kos,"
Pukul sebelas Malam, Salma sampai di Kos-an. Hari ini cukup melelahkan, tapi ia sempatkan untuk membuka blokir-an nomor Whatsapp Fajar.
"Kasian dia, dua tahun gue blokir," Salma tersenyum, membayangkan betapa jengkelnya Fajar karena ulahnya.
=°°°=
Tok...tok...tok!
Tok...tok...tok!!"Sal, SALMAAAA!,"
Salma membuka matanya, terdengar suara perempuan dari arah pintu. Kedengarannya seperti Syarla.
"Apa sih, pagi-pagi juga teriak-teriak," tutur Salma sambil mengucek matanya. Ia masih mengantuk berat karena tidur jam dua belas malam.
"GAWAT. PENTING BGT BGTT," Mata Syarla seperti hampir melotot. Seakan-akan membawa kabar perang dunia ketiga akan dimulai.
"Sini masuk, cerita di dalem,"
Ranjang Salma masih berantakan. Bantalnya berpindah posisi, bantal gulingnya sudah berada dilantai. Selimutnya acakadul tak karuan.
"Astaghfirullah Salma, anak gadis kok kamarnya begini!!!!," Syarla memang paling rajin dalam urusan beberes, tidak heran ia sering menceramahi teman-temannya yang barangnya berceceran dimana-mana. Gatal ingin membereskan, Syarla langsung mengambil bantal guling jatuh ke lantai. Menaruhnya di atas ranjang.
"Ya tadi gue nggak sempet, lo teriak-teriak mulu. Ada apa si? ini beresinnya entar dulu," tangan Salma mencegah lengan Syarla yang lincah nan gesit membereskan barang-barang di ranjangnya.
"Huffttt, hufffttt, inhale exhale, tarik nafas..... Buang nafas...... tarik nafas.... buang nafas.....," Syarla mempraktekan kedua tangannya yang naik turun sembari bernafas.
"Jadi begini, Salma.....,"
"Lo liat sendiri deh beritanya," Syarla menunjukkan satu video di ponsel miliknya. Salma mengambilnya dan menontonnya secara seksama."Pemirsa Silet, Kabar mengejutkan datang dari Diva Muda, Salma Salsabil Aliyyah. Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu diketahui akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat dengan Pebulu tangkis nasional, Fajar Alfian. Mereka berdua dirumorkan kembali menjalin kasih setelah dua tahun putus. Hal ini diperkuat dengan dugaan Fajar Alfian menonton performance Salma di salah satu acara yang digelar Sabtu kemarin. Perempuan 24 tahun itu memang jarang mengumbar kehidupan asmaranya. Mereka....."
Salma mem-pause video itu sebelum menonton sampai habis. Ia memberikan ponsel Syarla kembali.
"Maksudnya apa nih?," tanya Salma yang masih mengenakan hoodie hijau neon itu. Mukanya sudah tidak mengantuk setelah menonton berita yang mencengangkan itu.
"Justru itu yang mau gue tanya ke elo. Fajar kemarin nonton lo nyanyi? terus bener lo mau nikah sama dia?,"
"Bener. Fajar nonton gue di mall. Tapi....ah, susah jelasinnya. Jadi dia ngajak gue nikah. Cuma gue belum jawab iya atau enggaknya,"
"WHAT THE HELL SALMA, akhirnya lo berlabuh juga!!!! congrats congrast, gue ikut seneng!!!,"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR
FanfictionKita punya rencana, tapi Tuhan yang berkehendak. [ kelanjutan dari cerita "SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET 🎤🏸💙]