Tiga hari dua malam di Bali. Syarla, Salma, dan Novia menyempatkan berlibur ke Ubud dan Canggu.
Mereka menikmati setiap udara yang dihirup, menikmati setiap senyum warga lokal dan menikmati pemandangan di sana yang sangat memukau. Pantainya, restorannya, villanya, semuanya 10/10.
Cahaya jingga menyeruak dari ujung sana, menciptakan lukisan Tuhan yang Maha Sempurna. Memanjakan setiap mata yang memandangnya. Indah, senja memang selalu indah. Apalagi senja di Bali. Ketiga gadis itu duduk tanpa alas kaki diatas hamparan pasir pantai yang luas. Serempak memandang langit kemerah-merahan.
"Dari semua pemandangan yang ada, pemandangan favorit gue cuma lo, Jar" batin Salma sambil menatap wallpaper ponselnya, yang tidak lain tidak bukan adalah foto calon suaminya.Galeri Syarla penuh dengan foto selfie dan video mereka bertiga saat bertamasya di sana. Momen mereka abadi dalam sebuah potret foto yang manis. Bercanda, tertawa bahagia. Syarla dan Novia adalah ruang nyaman bagi Salma. Untuk berekspresi dan berbagi cerita.
"Nikmati semua Salma, nikmati setiap tawa yang mengudara. Nikmati semua tangisan yang mencengkram. Nikmati persahabatan ini, nikmati waktu ini. Sebelum dunia mu disibukkan dengan mengabdi pada suami. Sebelum dunia mu dihadiri bayi-bayi mungil nan lucu. Sebelum tanggung jawabmu sudah bertambah menjadi ibu. Semua akan baik-baik saja. Semua akan kamu lewati bersama Fajar, semua akan baik-baik saja. Semua, tanpa terkecuali"
Salma memejamkan mata, suara merdu Syarla dan Novia bernyanyi lagu "Laskar Pelangi" terdengar jelas. Salma bersyukur atas semua yang terjadi di titik ini. Cinta, persahabatan, ketulusan, dan liburan. Tuhan memang baik, Tuhan itu baik.
Bali memang menyenangkan, tapi Salma harus pulang. Ia punya rumah, dan rumahnya bukan disini. Tiga hari sudah cukup untuk merefresh otaknya. Bali sudah cukup menghibur dari kesibukannya yang semakin bertambah. Terima kasih Bali, terima kasih sudah menyuguhkan surga dunia. Kapan-kapan kita bertemu kembali.
=°{°=°}°=
Bimbingan Pra Nikah, tes kesehatan, mengurus surat-surat pernikahan sampai menyebar undangan sudah dilakukan. Semua sudah selesai. Dua minggu belakangan menjadi minggu-minggu yang sibuk bagi Salma dan Fajar. Salma sudah diterima dengan sangat baik ketika berkunjung ke Rumah Majalaya Sabtu kemarin. Mama Fajar sudah menganggap Salma seperti anak kandungnya sendiri. Keluarga besar di sana juga menyukai perangai calon istri Fajar yang humoris itu.
Pertemuan kedua keluarga diadakan lagi, membahas tentang persiapan pernikahan lebih dalam. Semuanya hampir 90%. Tanggal pernikahan semakin dekat, rasanya semakin deg-degan.
"Yuk, ikut aku," ucap Fajar menyodorkan tangan kirinya.
Salma yang tengah duduk di sofa memangku Youra - keponakan Fajar itu pun bertanya, "Kemana?"
Fajar tak menjawab, ia meraih tangan kanan Salma. Menggandengnya erat.
"Kita mau kemana? pamitan dulu sama Mama kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR
FanfictionKita punya rencana, tapi Tuhan yang berkehendak. [ kelanjutan dari cerita "SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET 🎤🏸💙]