17: Calon Istri

262 21 14
                                    

Fajar merebahkan tubuhnya ke hamparan ranjang yang empuk. Ranjangnya memang luas namun kalau ditempati sendiri, ya untuk apa.....

"Jombang udah nikah, bentar lagi pasti ada kabar Ribka hamil. Kevin anaknya udah dua. Ginting sama Jojo tahun ini istrinya lahiran. Lah saya kapan Ya Allah.....," Fajar meringis melihat nasib dirinya yang belum juga sold out disaat teman seangkatannya sudah punya anak.

"Kalau jodoh saya masih lama, tolong suruh naik ojek aja. Nanti saya yang bayar gapapa Ya Allah," ucapnya sambil membenamkan wajah ke bantal. Merasa malu dengan status jomblo yang disandang.

"Salma mau nggak ya gue ajak nikah?"
"Ah, WhatsApp aja masih diblokir. Mana mungkin mau dia,"

Malam ini makin terasa sepi. Karena selain sendiri, Fajar juga belum mendapatkan notifikasi kesukaannya. Memang ya, sesuatu bakal terlihat lebih berharga ketika sudah tidak ada.

=°=°°=°=

"Ajay, mama ada kenalan. Anaknya geulis, sholehah, guru. Kenalan dulu ya?," ucap Mama Fajar saat menyiapkan sarapan di meja makan.

Pagi-pagi begini Fajar sudah ditodong tawaran untuk berkenalan dengan gadis.

"Mah, Ajay bisa cari calon sendiri kok,"

"Mama tau kamu bisa cari, tapi selama ini kamu dapetnya kurang cocok jadi seorang istri. Kalau kamu carinya buat main-main mending ngga usah pacar-pacaran lagi. Langsung nikah aja. Kamu tau kan, nikah itu untuk seumur hidup. Mama pengin yang terbaik buat kamu," terdengar seperti ucapan klasik Mama-Mama di sinetron.

Fajar mengambil roti tawar di depannya dan mengoleskan selai kacang dengan pisau. Ucapan Mamanya seperti didengar lewat telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri.

"Ya udah, gini aja. Kalau kamu nggak dapet-dapet calon istri juga. Mama bakal kenalin kamu ke anaknya temen Mama. Setuju ya?,"

Fajar tertegun, ia tentu tak setuju dengan ide Mamanya itu.

"Nggak bisa gitu dong, Ma,"

"Kamu itu udah waktunya menikah Fajar Alfian, dari tahun kapan kamu bawa perempuan ganti-ganti? Ujungnya nggak jadi,"

Kali ini ucapan Mamanya memang benar. Fajar selalu begitu.

(1) Dekat - dibawa ke rumah - lalu putus ditengah jalan.

(2) Dekat - dikenalkan kepada keluarga besar - terus tidak sampai pelaminan.

(3) Dekat - mempersiapkan pertunangan - lalu tiba-tiba udahan.

Memang ujian Fajar ada di hubungan asmaranya. Jadi, siapa kira-kira yang "mau" dengannya?

"Begini amat nasib tuna asmara," celetuk Fajar pelan.

Fajar harus memutar otak. Satu-satunya nama yang ada dipikirannya adalah Salma. Tapi, apa mungkin Salma mau menikah dengannya? Apa iya Salma juga masih cinta kepadanya?

Satu-satunya jalan untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu adalah bertanya. Ya, tanya Fajar, tanya! Jangan hanya pandai berasumsi tanpa cari tau apa yang terjadi.

{°}

"Thank u makanannya semalem, Jar. Sorry semalam gue pulang malem, lembur"

Satu notifikasi kesayangan Pria berusia 31 tahun itu.

"Sama-sama, Sal. Lo ada waktu buat ketemu? gue mau ngasih rekomendasi karpet yang kemarin lo tanyain," balas Fajar lewat direct message Instagram.

"Kenapa harus ketemu? kan bisa lewat dm aja. Hari ini gue ada manggung soalnya,"

"Gue samperin lo aja, boleh?"

FAJAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang