Aku sedang duduk di kursi bagian belakang bioskop, waktu itu cukup sepi. Karena hanya sedikit orang yang datang menonton film ini, bahkan jumlahnya bisa dihiutng jari. Aku datang sendiri berniat untuk menghilangkan bosan sepulang kerja. Film yg aku pilih adalah film action yg sudah rilis semenjak 2 minggu lalu. Aku sudah 2 kali melihatnya. Aku menonton memang hanya karena kurang kerjaan.
Diawal film suana memang sangat tenang bahkan terbilang sepi. Tapi ditengah film aku jadi sedikit terganggu dengan aksi sepasang kekasih yang berada disebelah kiriku sedang asik bercumbu.
"Anjirr! Ga tau tempat banget sih mereka." Batin dalam diriku. Aku menjadi tidak terlalu focus karena mataku terus melirik ke pasangan di sebelah kiriku. Walau mereka berjarak agak jauh dari kursiku, tapi dalam keadaan gelap studio aku bisa melihat tangan pria itu mulai masuk menggrayangi payudara pasangannya. Hanya saja mereka tidak sadar aku perhatikan.
Gara-gara adegan itu aku sedikit terangsang. Aku mencoba menyembunyikan batang kejantananku yang sudah mulai tegang. Dengan perlahan aku menutupinya dengan jaket dipangkuanku. Agar Wanita di sebelah kananku tidak mengetahuinya.
Tidak lama kemudian aku terkaget mendengar bisikan di telinga kananku. Bersamaan dengan itu ada tangan yg menyelusup ke balik jaketku dan mengelus batang kejantananku.
"Lagi ngaceng ya mas? Hihihi..." suaranya pelan sambil tertawa kecil. Aku yang kaget segera menoleh ke kananku. Dari pendar lampu film aku hanya melihat sekilas jarinya diletakkan di ujung bibir, isyarat untuk diam. Aku hanya bisa melongo dengan apa yang wanita itu perbuat. Perlahan-lahan tangannya membuka jaketku dan batang kejantananku dielus secara lembut dari luar celana jeans ku.
Dia mengubah posisinya, mengangkat sandaran tangan pada kursi kami. Kini tidak ada yang membatasi duduk kami. Dia merundukkan kepalanya ke arah celanaku kepalanya kini tepat diatas selangkanganku. Aku yang tersadar mencoba mengangkatnya untuk bangun.
"Eh mau ngapain mbak?!" panikku, kepalaku menengok ke kanan dan kiri. Takut ada yang memergoki perbuatannya.
"Mau sepongin masnya lah! Mau kan mas? Udah keras lho ini!" dia menatap mataku, tangannya mencoba membuka ritsleting celanaku. Tatapan matanya seolah menghipnotis, aku membantu tangannya meloloskan celanaku.
Tangan kananku memeluk tubuh mungilnya. Meremas payudaranya dari balik kemeja yang dia kenakan. Tangan kiriku merapikan rambut dan kugenggam agar tidak berantakan.
Lidahnya menjulur, menjilati batang penisku dari bawah ke atas. Lidahnya sangat lihai memainkan penisku, bibirnya sesekali mengecup ujung penisku. Karena rangsangan itu, penisku menjadi semakin keras.
Tangannya mulai menggenggam batang penisku, tangannya terasa sangat lembut.
"Mas, jangan cepet keluar ya?" Aku hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
Dengan cekatan Wanita di depanku ini meneteskan ludah di kepala penisku, lalu meratakan keseluruh batang penisku sampai terasa licin.
"Oouuhhh... mbakk..." aku mendesah pelan.
Setelah meratakan seluruh ludahnya. Ia lalu kulum penisku dan hisap dengan kuat seolah ingin mengeluarkan sperma yang ada di dalam penisku. Kepalanya bergerak naik turun menghisap penisku dengan lembut, sedang tangan kanannya menggenggam pangkal penisku dan memutar-mutar tangannya searah jarum jam.
"Aahhhh... Shitt... mnhhh..." aku tidak bisa menahan desahanku. Suara penisku bercampur dengan liur tergengar lirih tertutup suara dalam adegan film.
Wanita di depanku yang belum kuketahui Namanya itu melepaskan kulumannya. Menampakkan senyumnya yang menggoda.
"Keluarin di mulut saya ya mas," ucapnya memelas.