Lakás

686 3 0
                                    

Cerita ini berawal saat ayahku memutuskan untuk menikah lagi setelah lima tahun menduda karena ibu kandungku meninggal dalam kecelakaan mobil. Ayahku merupakan seorang pengusaha di kota pahlawan Surabaya ini. Sebenarnya cukup mudah ayahku untuk mencari pasangan pengganti ibu kandungku. Tetapi karena cintanya kepada ibu, maka baru setelah lima tahun kemudian ayah mau menikah lagi.

Aku yang merasa kasihan terhadap ayahku, menyetujui pernikahannya dengan janda beranak satu. Wanita tersebut Bernama Daisy dan anaknya Bernama Jessica atau biasa dipanggil Jessi. Ketika aku bertemu dengan calon ibu tiriku aku sangat menyukainya, karena aku telah lama mendambakan sosok ibu yang aku temukan dalam diri seorang Daisy. Dan aku sudah lama menginginkan seorang adik, apalagi melihat calon adik iparku yang ceria dan menggemaskan. Betapa bahagianya hidupku nanti.

Oh iya, perkenlakan dahulu, namaku Joe. Aku yang baru kelas 2 SMP senang sekali bermain dengan adik tiriku yang saat itu masih duduk di kelas 4 SD. Tapi kebahagiaan itu seketika menghilang saat ayahku dan ibu tiriku bercerai 4 tahun kemudian yang disebabkan oleh ayahku yang berselingnkuh dengan sekretarisnya di kantor. Aku benar-benar tidak rela harus kehilangan seorang ibu kembali. Aku selalu menyalahkan ayahku sehingga ibu pergi membawa Jessi adik tiriku.

Walau kini kami berada di tempat yang berbeda , aku di Surabaya sedangkan ibu dan adik tiriku berada di Malang. Setap akhir bulan aku selalu pergi mengunjungi ibu dan aadik tiriku. Ibu tiriku sangat senang kedatanganku, dia masih mau menerima keberadaanku di hidupnya.

Aku masih tidak bisa memaafkan ayahku yang berselingkuh, hal ini membuat kau menjadi anak yang Bengal di luar rumah tetapi sopan saat di dalam rumah. Bahkan Ketika aku lulus SMA dan akan masuk perguruan tinggi di Bandung, aku secara sembunyi-sembunyi menyewa sebuah villa dan mengajak teman-temanku untuk berpesta miras dan sex. Sex memang bukan bukanlah hal baru bagiku. Sex pertamaku adalah dengan guru BP yang masih muda SMA-ku sebagai 'uang suap' karena dia sudah mengetahui sifat bengalku, aku masih ingat, namanya bu Indah.

Aku sih tidak menyesal melakukan hal tersebut dengan bu Indah, di samping guru BP-ku itu cantik dan masih muda, juga karena aku ingin merasakan yang namanya sering disebut oleh orang-orang surga dunia. Bahkan selama aku sekolah di SMA itu, aku menjadi 'teman tidur' guru BP-ku itu.

Memasuki masa kuliah, tingkah lakuku semakin tak terkendali. Sex dan mirassudah menjadi bagian dari hidupku. Apalagi aku tinggal sendiri di sebuah rumah kontrakan yang diberikan ayah kepadaku. Dalam satu semester aku meliliki 2 sampai 3 orang pacar resmi dan 4 sampai 5 orang sebagai 'teman tidur'. Dan setiap malam selalu ada wanita yang menemaniku di kontrakan untuk melayani nafsu birahiku.

Pacar resmiku pun sudah aku nikmati tubuhnya. Dan setiap semester aku berganti-ganti pasangan yang sudah pasti aku nikmati juga tubuh mereka di atas ranjang. Aku melakukan hal ini karena aku mencari wanita yang tulus mencintaiku. Sedangkan selama ini mereka bilang cinta padaku padahal mereka hanya ingin uangku karena memang semasa kuliah bisa di bilang uangku tidak terbatas. Keadaan ini membuat teman-teman kuliahku menjuluki aku sebagai Don Juan anak teknik.

Setelah lulus kuliah aku diterima bekerja di suatu Perusahaan kontraktor terkenal di Surabaya. Walau aku Kembali ke Surabaya, aku tidak mau tinggal satu rumah Bersama ayah. Aku memutuskan untuk membeli sebuah apartemen. Dengan sisa uang kuliahku dan sedikit bantuan dana dari ayahku. Bukan rasa kecewa terhadap ayah, tapi karena aku ingin hidup mandiri. Aku sudah memaafkan ayahku dan ayah juga menyetujui untuk aku hidup mandiri.

Sejak bekerja aku sudah tidak lagi mengkonsumsi miras berlebihan seperti saat aku masih kuliah, tetapi petualangan sex-ku masih terus berlanjut. Sudah banyak wanita menjadi korbanku. Terutama mereka yang sering berada di clubbing di diskotik-diskotik besar. Kenikmatan demi kenikmatan aku rasakan tetapi semua itu terasa semu, karena aku tidak mendapat cinta di dalamnya.

Suatu hari sekitar jam 2 siang, handphone-ku berdering. Dan ketika aku angkat ternyata ibu tiriku yang menelpon. Oh, bagaimana aku bisa lupa dengan ibu tiriku ini, selama kuliah hingga bekerja aku sudah jarang berkomunikasi dengan ibu tiriku. Padahal beliau adalah orang yang bisa dijadikan tempat aku untuk curhat.

Ibu tiriku menelpon untuk meminta izin untuk agar anaknya alias adik tiriku, Jessi bisa tinggal di rumahku. Karena Jessi diterima di jurusan informatika di PTN terkenal di Surabaya. Aku merasa Bahagia karena bisa bertemu dengan adik tiriku yang lucu dan menggemaskan. Langsung saja aku menerima permintaan ibu dengan senang hati, karena aku jadi punya teman di apartemen. Selain itu juga apartemenku yang memiliki tiga kamar tidak akan terasa kosong.

Apartemenku memiliki 1 kamar utama, 1 kamar tamu, dan 1 kamar kecil yang kujadikan sebagai kamarku. Satu minggu kemudian Jessi sudah datang, aku yang membuka pintu terkejut karena dihadapanku berdiri seorang wanita cantik bertubuh langsing, putih mulus dengan payudara yang agak menyembul karena memakai baju yang sedikit ketat. Dengan rambut pendek yang memamerkan leher jenjangnya. Benar-benar menggugah birahi setiap pria yang meilhatnya.

"Hai kak Joe! Apa kabar?" sapanya tanpa menghilangkan sikap kekanakannya.

"Jessi? Kamu beneran Jessi!?" tanyaku kaget dan heran. Jessi menganggukkan kepalanya.

"Wah... terakhir kali lihat kamu masih kecil sama suka nangis, sekarang jadi cantik ya." Pujiku.

"Ahh... kak Joe bisa aja."

Aku mempersilahkan Jessi masuk ke apartemen, dia terkagum dengan suasana apartemenku yang memang mewah.

"Wahh!! Apartemennya bagus banget kak!"

"Bagus darimananya? Kayak gubuk kok dibilang bagus." Jawabku merendah.

Aku kemudian menunjukkan kamar yang akan ditempati oleh Jessi di kamar utama. Dia sedikit malu saat tahu kamar yang akan ditempatinya lebih besar dari kamarku. Jessi sempat meminta ganti kamar tapi aku menolaknya. Kemudian Jessi berjalan ke arah kamar mandi yang memang jadi satu dengan kamar utama. Cukup lama Jessi berada di dalam kamar mandi, setelah itu ia keluar dan tersenyum jahil sambil menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya.

"Hihihi... kak Joe ternyata nakal juga ya?" tanya Jessi tiba-tiba.

"Maksudnya Jess?"

"Udah deh, gak usah pura-pura gak ngerti." Senyum Jessi jadi semakin lebar.

"Pura-pura gimana? Aku beneran gak ngeti Jess!"

"Kalau gitu, ini punya siapa coba?" Jessi mengeluarkan sebuah benda dari belakang punggungnya.

Bagai tersambar petir di siang hari, aku kaget melihat sebuah benda yang ditunjukkan oleh adik tiriku. Sebuah bra berwarna hitam dengan motif renda, 'Aku kok bisa lupa sih balikin benda itu ke Gracia' heranku dalam hati. Gracia adalah salah satu staff personalia di kantorku. Bisa dibilang Gracia adalah wanita hypersex. Kalau bercinta dengan Gracia gak bisa kalau cuma dua kali. Minimal harus lima kali orgasme.

"Ehhh... ehhh... itu punya temen aku Jess. Aku lupa balikin, dua hari yang lalu ada meeting dadakan di sini sampai malam, jadi di numpang tidur di sini."

"Numpang tidur apa numpang nidurin? Nggak usah bohong deh kak Joe! Aku udah paham urusan 'kayak gitu' kok." Todong Jessi dengan menekan kata 'kayak gitu.'

Dan hari itu juga kami menghabiskan hair dengan mengobrol dan melampiaskan rasa kangen kita berdua. Saat itu juga aku baru mengenal Jessi yang berbeda dengan Jessi yang dulu. Sekarang Jessi tidak berbeda jauh denganku, dia juga seorang petualang sex. Dia sering hunting cowok di club-club atau villa yang dekat dengan kota Malang. Dia juga bercerita kalau keperawannya direnggut oleh mantan pacarnya waktu awal SMA. Tapi lama kelaman dia jadi ketangihan nge-sex.

...

cerita selengkapnya ada di https://karyakarsa.com/whyusmile

Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang